Reporter: Siti Masitoh | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Bank Indonesia (BI) resmi meluncurkan tiga program katalis Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (P2DD) guna mempercepat pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan kualitas pelayanan publik di tingkat daerah.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan, tiga katalis tersebut mencakup peningkatan kapasitas, literasi digital, dan penguatan sinergi lintas pihak.
Baca Juga: Kasus Whoosh Diselidiki KPK, KCIC Pastikan Siap Kooperatif
“Kenapa perlu peningkatan kapasitas, literasi, dan sinergi? Karena pemerintah daerah memegang peran strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan pelayanan publik,” ujar Perry dalam Opening Ceremony Day 2 FEKDI X IFSE 2025, Jumat (31/10).
Perry menjelaskan, digitalisasi daerah melalui katalis P2DD tidak hanya mendorong efisiensi layanan publik dan pertumbuhan ekonomi lokal, tetapi juga memperkuat kesatuan bangsa.
“Dengan katalis P2DD ini, bukan hanya layanan publik dan pertumbuhan ekonomi daerah yang diperkuat, tetapi juga kesatuan bangsa melalui digitalisasi yang menyatukan seluruh wilayah,” tegasnya.
Baca Juga: ADB Kucurkan Pinjaman Sebesar US$ 180 Juta untuk Proyek Pembangkit Listrik Panas Bumi
Lebih lanjut, Perry menekankan bahwa peningkatan kapasitas dan literasi digital menjadi fondasi utama agar transformasi digital di daerah berjalan efektif, inklusif, dan berkelanjutan.
“Namun, tanpa kesiapan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni, potensi besar digitalisasi sulit diwujudkan secara merata di seluruh wilayah,” ujarnya.
Untuk itu, BI bersama kementerian dan pemerintah daerah akan memperkuat kemampuan SDM melalui jaringan 46 kantor perwakilan BI di seluruh Indonesia yang berperan aktif mendorong elektronifikasi transaksi keuangan pemerintah daerah.
Perry menambahkan, katalis P2DD akan dijalankan secara berkelanjutan dengan semangat kolaborasi lintas instansi dan daerah.
Baca Juga: Ekonomi Indonesia Diprediksi Cuma Tumbuh 5% Sampai Tahun Depan, Baru Membaik di 2027
Melalui forum ini, pemerintah daerah diharapkan dapat memperluas wawasan, membangun jejaring kerja sama, serta mengidentifikasi strategi efektif dalam memperkuat tata kelola keuangan berbasis digital.
“Melalui katalis P2DD, kami berharap digitalisasi di daerah semakin kuat dan meluas. SDM pemerintah daerah akan semakin siap, literasi transaksi keuangan digital meningkat, kanal pembayaran pajak dan retribusi menjadi lebih efisien, serta akuntabilitas keuangan publik semakin transparan,” pungkas Perry.
Selanjutnya: BMKG Beri Peringatan Ancaman Gelombang Tinggi Hingga 4 Meter, Ini Rinciannya!
Menarik Dibaca: 5 Kripto Top Gainers di Pasar yang sedang Merosot, Aerodrome Finance Jawaranya!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


/2024/06/20/830466026.jpg) 
  
  
  
  
  
  
 











