kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.305.000   42.000   1,86%
  • USD/IDR 16.653   -5,00   -0,03%
  • IDX 8.164   -20,19   -0,25%
  • KOMPAS100 1.136   -7,73   -0,68%
  • LQ45 832   -5,41   -0,65%
  • ISSI 282   -1,61   -0,57%
  • IDX30 437   -3,69   -0,84%
  • IDXHIDIV20 503   -5,62   -1,10%
  • IDX80 128   -0,88   -0,68%
  • IDXV30 136   -1,98   -1,44%
  • IDXQ30 139   -1,42   -1,01%

Bank Indonesia Luncurkan 3 Katalis Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah


Jumat, 31 Oktober 2025 / 10:55 WIB
Diperbarui Jumat, 31 Oktober 2025 / 11:02 WIB
Bank Indonesia Luncurkan 3 Katalis Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah
ILUSTRASI. Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memaparkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia saat jumpa pers di Jakarta, Kamis (20/6). RDG BI pada 20-21 Juni 2024 memutuskan untuk mempertahankan BI rate 6,25%, Suku bunga Deposit Facility naik ke posisi 5,50% dan suku bunga Lending Facility sebesar 7%. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/20/06/2024


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Bank Indonesia (BI) resmi meluncurkan tiga program katalis Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (P2DD) guna mempercepat pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan kualitas pelayanan publik di tingkat daerah.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan, tiga katalis tersebut mencakup peningkatan kapasitas, literasi digital, dan penguatan sinergi lintas pihak.

Baca Juga: Kasus Whoosh Diselidiki KPK, KCIC Pastikan Siap Kooperatif

“Kenapa perlu peningkatan kapasitas, literasi, dan sinergi? Karena pemerintah daerah memegang peran strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan pelayanan publik,” ujar Perry dalam Opening Ceremony Day 2 FEKDI X IFSE 2025, Jumat (31/10).

Perry menjelaskan, digitalisasi daerah melalui katalis P2DD tidak hanya mendorong efisiensi layanan publik dan pertumbuhan ekonomi lokal, tetapi juga memperkuat kesatuan bangsa.

“Dengan katalis P2DD ini, bukan hanya layanan publik dan pertumbuhan ekonomi daerah yang diperkuat, tetapi juga kesatuan bangsa melalui digitalisasi yang menyatukan seluruh wilayah,” tegasnya.

Baca Juga: ADB Kucurkan Pinjaman Sebesar US$ 180 Juta untuk Proyek Pembangkit Listrik Panas Bumi

Lebih lanjut, Perry menekankan bahwa peningkatan kapasitas dan literasi digital menjadi fondasi utama agar transformasi digital di daerah berjalan efektif, inklusif, dan berkelanjutan.

“Namun, tanpa kesiapan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni, potensi besar digitalisasi sulit diwujudkan secara merata di seluruh wilayah,” ujarnya.

Untuk itu, BI bersama kementerian dan pemerintah daerah akan memperkuat kemampuan SDM melalui jaringan 46 kantor perwakilan BI di seluruh Indonesia yang berperan aktif mendorong elektronifikasi transaksi keuangan pemerintah daerah.

Perry menambahkan, katalis P2DD akan dijalankan secara berkelanjutan dengan semangat kolaborasi lintas instansi dan daerah.

Baca Juga: Ekonomi Indonesia Diprediksi Cuma Tumbuh 5% Sampai Tahun Depan, Baru Membaik di 2027

Melalui forum ini, pemerintah daerah diharapkan dapat memperluas wawasan, membangun jejaring kerja sama, serta mengidentifikasi strategi efektif dalam memperkuat tata kelola keuangan berbasis digital.

“Melalui katalis P2DD, kami berharap digitalisasi di daerah semakin kuat dan meluas. SDM pemerintah daerah akan semakin siap, literasi transaksi keuangan digital meningkat, kanal pembayaran pajak dan retribusi menjadi lebih efisien, serta akuntabilitas keuangan publik semakin transparan,” pungkas Perry.

Selanjutnya: BMKG Beri Peringatan Ancaman Gelombang Tinggi Hingga 4 Meter, Ini Rinciannya!

Menarik Dibaca: 5 Kripto Top Gainers di Pasar yang sedang Merosot, Aerodrome Finance Jawaranya!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×