kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PT Dirgantara Indonesia Ungkap Harga Komersial Pesawat N219 Sekitar US$ 6,8 Juta


Rabu, 07 September 2022 / 22:17 WIB
PT Dirgantara Indonesia Ungkap Harga Komersial Pesawat N219 Sekitar US$ 6,8 Juta
ILUSTRASI. Pesawat turboprop N219 di hangar PT Dirgantara Indonesia.


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia (PT DI) Gita Amperiawan mengungkapkan harga komersial pesawat N219 Nurtanio sekitar US$ 6,8 juta. Adapun N219 Nurtanio telah mendapat sertifikat laik udara sehingga sudah dapat dipasarkan secara komersial.

Gita mengatakan, pesawat N219 Nurtanio dapat digunakan untuk menjangkau daerah yang tergolong 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).

Sebab, N219 dirancang untuk dapat memenuhi kebutuhan operasi di karakteristik wilayah yang merupakan daerah dengan elevasi tinggi, takeoff and landing pada landasan pendek, waktu operasi bandara yang singkat, cuaca yang sulit diprediksi, fasilitas bandara terbatas, dan wilayah dengan kondisi geografis di pegunungan yang selama ini sulit dijangkau.

Gita menyebut, rencananya pada tahap awal N219 akan difokuskan untuk pasar domestik.

Baca Juga: Di balik keberhasilan pesawat terbang N-219 Nurtanio, ada proses tahunan yang dilalui

Dia mengatakan, sudah ada pemesan N219 dari dalam negeri. Meski begitu, ia tidak merinci siapa saja pihak yang telah memesan N219.

"Harga jualnya sekitar US$ 6,8 juta," kata Gita ditemui usai penandatanganan MoU dengan Airbus di Kabupaten Belitung, Rabu (7/9).

Gita mengatakan, fokus PT DI adalah masuk pada market komersial dan kemudian bisa melayani kebutuhan. Ia berharap akan ada realisasi kontrak pemesanan N219.

"Kalau kita mengatakan, the soon the better kontrak ditandatangani. Setelah ditandatangani kita bisa mulai fase produksi," terang Gita.

Gita menyebut kapasitas produksi saat ini adalah 4 unit. 

"Tapi kita lihat kan begitu punya beberapa fortunity kita disitu berapa harus kita tingkatkan kapasitas produksi kita, baik melalui investasi sendiri ataupun joint venture dengan partner strategic kita," jelas Gita.

Terkait rencana mensuplai N219 Nurtanio ke pemerintah daerah, Gita menyebut, hal itu perlu diatur regulasi dan model bisnisnya. Pengaturan itu dibutuhkan agar support dan bisnis model dibangun secara terintegrasi.

"Kemudian bridging financenya gimana, ini yang kita kemudian diarahkan pemerintah bagaimana semua sistem saling mendukung kesuksesan pemasaran N219," terang Gita.

Baca Juga: Pesawat terbang N-219 Nurtanio buatan PTDI lolos uji, ini spesifikasi & kemampuannya

Lalu, terkait minat pasar luar negeri terhadap N219, Gita mengatakan, sejumlah negara telah menyatakan minat memesan N219 Nurtanio. Diantaranya Turki dan Afrika Selatan.

"Kita prioritas adalah untuk dalam negeri dulu, karena itu memang dirancang untuk konektivitas antar pulau kita. Setelah kita bisa memenuhi dalam negeri, baru nanti orientasi kepada ekspor," jelas Gita.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×