Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Yudho Winarto
Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual juga mengatakan demikian. David memperkirakan adanya kecenderungan impor melemah hingga akhir tahun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, walaupun impor di bulan Agustus menunjukkan tren peningkatan dibanding bulan sebelumnya.
"Impor bahan baku dan barang modal masih belum tumbuh kencang. Pengaruh dari swasta yang masih lemah," kata David. Apalagi, setelah pemerintah memutuskan untuk melakukan pemangkasan anggaran belanjanya pada tahun ini.
Sementara itu, dari sisi ekspor di bulan Agustus, David melihat adanya peningkatan dibanding sebelumnya. Namun hal tersebut lebih karena harga beberapa komoditas yang mengalami peningkatan, sementara dari sisi volume belum cukup membantu.
David memperkirakan, kinerja ekspor impor Agustus 2016 masing-masing turun 12% dan 13% YoY. Dengan penurunan impor yang lebih dalam tersebut, neraca perdagangan Agustus diperkirakan David mencapai US$ 420 juta.
Ekonom Bank Permata Josua Pardede juga memproyeksi, kinerja impor Agustus 2016 mengalami penurunan 18,01%, lebih dalam dibanding ekspor yang turun 15,68%. Ia memperkirakan surplus neraca perdagangan bulan lalu mencapai US$ 565 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News