kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45929,82   2,18   0.24%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Program Kartu Prakerja Kembali ke Skema Normal di 2023, PMO akan Gelar Sosialisasi


Selasa, 04 Oktober 2022 / 19:18 WIB
Program Kartu Prakerja Kembali ke Skema Normal di 2023, PMO akan Gelar Sosialisasi
ILUSTRASI. Pemerintah akan melakukan penyesuaian skema semi bansos pada Program Kartu Prakerja menjadi skema normal pada tahun 2023. ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/nz


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan melakukan penyesuaian skema semi bansos pada Program Kartu Prakerja menjadi skema normal pada tahun 2023. Program Kartu Prakerja akan lebih difokuskan pada bantuan peningkatan skill dan produktivitas angkatan kerja, berupa bantuan biaya pelatihan secara langsung kepada peserta dan insentif pasca pelatihan dengan ragam pelatihan skilling, reskilling, dan upskilling.

Kepala Komunikasi Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja (PMO) William Sudhana menuturkan, sesuai dengan arahan dan keputusan pada Rapat Komite Cipta Kerja, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian memberikan arahan untuk bersinergi dengan para stakeholder Program Kartu Prakerja, dari mulai Kementerian/Lembaga (K/L) yang tergabung pada Komite Cipta Kerja hingga lainnya.

Dalam hal ini, Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengingatkan kepada seluruh pihak agar dapat mulai melakukan persiapan serta sosialisasi kepada seluruh pemangku kepentingan terkait adanya berbagai perubahan.

Baca Juga: Daftar Gelombang 46 Prakerja di Dashboard.prakerja.id, Ini Syarat dan Caranya

Selain dengan K/L yang tergabung dalam Komite Cipta Kerja, Sosialisasi akan dilakukan kepada para mitra di ekosistem Kartu Prakerja.

"Dari platform digital, mitra pembayaran, lembaga pelatihan, dan job platform. Yang tidak kalah penting juga adalah para penerima manfaat lewat berbagai kanal komunikasi yang dimiliki oleh Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja," jelas William kepada Kontan.co.id, Selasa (4/10).

William menjelaskan, perbedaan antara Pelaksanaan Kartu Prakerja dalam skema semi bansos dan skema normal adalah Fungsi utamanya. Dimana pelaksanaan program Kartu Prakerja dikembalikan kembali ke fungsi asalnya yaitu Program untuk peningkatan kompetensi angkatan kerja.

Pasalnya, karena Pandemi Covid-19, Kartu Prakerja dilaksanakan dengan mengemban peran ganda, yakni sebagai program peningkatan kompetensi sekaligus juga semi bantuan sosial.

"Di skema normal nantinya, maka peran bantuan untuk pelatihan akan lebih besar dari insentif pelatihan," imbuhnya.

Dengan pelaksanaan skema normal tersebut, pada tahun 2023 Pemerintah akan melakukan penyesuaian besaran bantuan yang diterima peserta senilai Rp 4,2 juta per individu, dengan rincian berupa bantuan biaya pelatihan sebesar Rp 3,5 juta, insentif pasca pelatihan Rp 600.000 yang akan diberikan sebanyak 1 kali, serta insentif survei sebesar Rp 100.000 untuk dua kali pengisian survei.

Hal ini berbeda dengan skema semi bansos yakni, peserta menerima bantuan pelatihan sebesar Rp 1 juta. Kedua, dana insentif pasca pelatihan sebesar Rp 2,4 juta yang akan diberikan Rp 600.000 selama 4 bulan. Kemudian dana insentif pengisian tiga survei evaluasi sebesar Rp 150.000 yang akan dibayarkan Rp 50.000 setiap survei akun.

Sebagai informasi dalam rapat komite, para anggota komite sepakat untuk memulai skema normal pada tahun 2023 dan akan melanjutkan skema semi bansos hingga akhir kuartal IV-2022 dengan besaran bantuan pelatihan dan insentif sama dengan sebelumnya.

Baca Juga: Siap-Siap Mendaftar Prakerja 2022 Gelombang 46, Kenali Prosedurnya!

“Pemerintah akan menambah anggaran sebesar Rp 5 triliun dengan target 1,5 juta orang,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Selain itu, Program Kartu Prakerja tersebut akan diimplementasi secara online, offline, maupun bauran serta memungkinkan bagi penerima bantuan sosial dari kementerian/lembaga lainnya seperti Kementerian Sosial, Bantuan Subsidi Upah, atau Bantuan Pelaku Usaha Mikro (BPUM) untuk dapat menerima manfaat dari Program Kartu Prakerja.

Tercatat pada tahun 2022, Program Kartu Prakerja telah memberikan manfaat bagi 3,46 juta penerima dari 514 kabupaten/kota di Indonesia. Total penerima sejak awal pelaksanaan program hingga mencapai 14,9 juta penerima. 

Berdasarkan jumlah peserta tahun 2022 tersebut, sebanyak 53,6% diantaranya berasal dari 212 kabupaten/kota target penurunan kemiskinan ekstrem serta mencakup calon Pekerja Migran Indonesia (PMI).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Strategi Penagihan Kredit / Piutang Macet secara Dini & Terintegrasi serta Aman dari Jerat Hukum

[X]
×