CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Presiden lalai angkat jaksa agung


Kamis, 23 September 2010 / 20:37 WIB


Reporter: Gloria Natalia | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Pakar hukum tata negara, Saldi Isra, menjelaskan polemik soal masa jabatan jaksa agung Hendarman Supandji saat ini merupakan akibat dari kelalaian presiden.

Menurutnya, bentuk kelalaian itu yakni karena presiden tidak mengeluarkan Surat Keputusan (SK) Presiden untuk mengangkat Hendarman sebagai jaksa agung. Presiden juga lalai melantik Hendarman.

"Jabatan jaksa agung mengikuti periode kabinet. Ketika orang-orang di kabinet berikutnya sama, maka jaksa agung juga mengikuti. Itu kelalaian dari sekitar kantor presiden," papar Saldi kepada KONTAN.

Bila saat ini masa Jabatan Hendarman sudah menjadi polemik, lantas apa solusinya? "Presiden harus segera memilih dan melantik jaksa agung baru lewat Keputusan Presiden (Keppres). Atau jika ingin pertahankan Hendarman, presiden harus keluarkan SK,” jelas Saldi.

Guru Besar Hukum dari Universitas Andalas itu pun menekankan presiden harus segera mengeluarkan putusan biar polemik ini usai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×