Reporter: Hans Henricus |
JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengaku kecewa pada oknum pejabat TNI dan Polri yang mengganggu netralitas pada pemilu 2004 lalu. Presiden berharap hal ini tidak terulang pada pemilu tahun ini.
"Saya pernah merasakan betapa sakitnya ketika ada oknum pejabat TNI dan Polri, ada kebijakan atau instruksi, yang mengganggu netralitas TNI/Polri. Itu terjadi pada pemilu 2004," katanya saat memberikan pengarahan dalam rapat pimpinan TNI dan Polri di Istana Negara, Kamis (29/1).
Presiden mengungkapkan pada pemilu 2004 lalu ada forum komandan satuan di lingkungan TNI meminta anggotanya tidak memilih salah satu partai. Bahkan, lanjut Presiden, oknum itu juga menunjukkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga partai itu. "Saya tahu pasti bukan kebijakan panglima TNI waktu itu," katanya.
Presiden menekankan netralitas bukan hanya harapan presiden dan panglima, tetapi juga harapan elit politik agar TNI dan Polri netral dalam Pemilu. "Paling tidak ada 38 ketua umum elit politik, jika ada kesempatan, berbicara seperti ini melalui saya. (Mereka) menyampaikan harapan agar TNI/Polri netral," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













