Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo menggelar rapat terbatas bersama para menteri untuk membahas bencana gempa bumi yang terjadi di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Dalam pengantarnya, Presiden mengatakan, dari menit ke menit, jam ke jam, selalu memonitor apa terjadi dalam proses penanganan dampak bencana alam ini.
"Saya juga selalu mendapatkan laporan update dari lapangan mengenai jumlah korban baik yg meningggal maupun luka-luka serta jumlah kerusakan mulai dari rumah, sekolah, dan fasilitas umum," ungkapnya di Kantor Presiden, Jumat (10/8).
Asal tahu saja, selang beberapa lama setelah gempa pertama terjadi pada 5 Agustus lalu, Presiden telah perintahkan Kemenko Polhukam, Kepala BPNP, Basarnas, Panglima TNI, dan Kapolri untuk langsung bergerak fokus pada upaya evakuasi.
Termasuk evakuasi wisatawan di sekitaran Lombok, NTB guna memberikan perawatan kepada korban dan penanganan pengungsi. "Saya minta evakuasi yang belum ditemukan jadi prioritas," tambah Presiden.
Tak hanya itu, dalam kesempatan kali ini, Presiden juga memerintahkan menterinya untuk dipastikan ketersediaan logistik, tenda, selimut, makanan, terutama makanan untuk bayi, obat-obatan, pasokan air serta listrik.
"Setelah tanggap darurat selesai kita akan masuk ke rehabilitasi dan rekonstruksi guna memperbaiki kondisi fisik bangunan," jelas dia.
Apalagi hingga saat ini sering terjadi gempa susulan, ia juga meminta kepada BPBD dibantu seluruh kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah, provinsi dan kabupaten untik lebih gencar lagi melakukan edukasi mitigasi bencana.
Terutama di daerah rawan bencana agar masyarakat memiliki kesiapsiagaan menghadapi bencana alam.
Dalam ratas ini, beberapa menteri yang hadir diantaranya Menko Maritim Luhut Pandjaitan, Menko Polhukam Wiranto, Menko PMK Puan Maharani, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dan Menteri Sosial Idrus Marham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News