kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Presiden akan tebar udang di tambak hutan sosial


Rabu, 01 November 2017 / 15:44 WIB
Presiden akan tebar udang di tambak hutan sosial


Reporter: Agus Triyono | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden RI, Joko Widodo akan melakukan tebar perdana udang vaname pada kawasan tambak rintisan Program Perhutanan Sosial di Desa Pantai Bakti, Kecamatan Muara Gembong, Jawa Barat. Presiden akan melepas setidaknya 200 ribu ekor benih udang vaname untuk satu petak pembesaran pada tambak 2B seluas 4.000 meter persegi.

"Optimalisasi Kawasan Perhutani di Muara Gembong memang difokuskan untuk pengembangan usaha budidaya udang/ikan berbasis lingkungan," ujar Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Slamet Soebjakto dalam siaran pers, Rabu (1/11).

Slamet menjelaskan, pengelolaan budidaya ikan vaname akan menggunakan teknologi semi intensif. Selain udang vaname, akan dilakukan pula budidaya ikan bandeng dan mangrove yang akan diintegrasikan melalui budidaya sistem silvofishery.

Pelepasan tersebut menandai beroperasinya unit kawasan budidaya udang vaname Program Perhutanan Sosial. Pemerintah setidaknya telah memberikan akses pengelolaan lahan perhutani seluas 12,7 juta hektar bagi masyarakat sekitar hutan, termasuk untuk kegiatan budidaya perikanan.

Di Kawasan Muara Gembong sendiri, Perum Perhutani melepas pengelolaan kawasan seluas 830 hektar untuk pengembangan pertambakan ikan dan udang. Target pada tahun 2017 sebagai program awal akan digarap seluas 17,2 hektar.

Pemerintah menargetkan program rintisan untuk lahan tambak 17,2 hektar ini akan memberikan dampak terhadap peningkatan produksi udang dan bandeng sebanyak 204 ton per tahun. Sementara ditargetkan nilai ekonomi mencapai Rp16,3 miliar per tahun. Selain itu pendapatan masyarakat pengelola juga ditargetkan sebesar Rp35 juta hingga50 juta per tahun dan serapan tenaga kerja lebih dari 425 orang.

Asal tahu saja Program Perhutanan Sosial merupakan program optimalisasi lahan perhutanan melalui skema kerja sama kemitraan dengan masyarakat di sekitar kawasan hutan. Program ini diharapkan akan memicu pemerataan ekonomi, memperkuat produksi berbasis pangan, membuka akses kesempatan kerja yang lebih luas bagi masyarakat, dan secara makro akan memberikan kontribusi bagi peningkatan kinerja ekonomi nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×