Reporter: Hendra Gunawan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan, sudah saatnya masyarakat mengubah pola konsumsi pangan secara bertahap.
Perubahan yang dimaksud yaitu dengan lebih meningkatkan asupan buah-buahan, sayuran, daging dan ikan, dan mengurangi porsi berassebagai sumber karbohidrat. Untuk itu, Indonesia harus mengoptimalkan sumber daya perikanan, peternakan, serta peningkatan upaya diversifikasi pangan.
"Diversifikasi pangan atau keragaman konsumsi pangan, merupakan salah satu strategi untuk mencapai ketahanan pangan," tegas Presiden SBY, pada puncak peringatan Hari Pangan Sedunia ke-33 di Minangkabau International Convention Center, Padang, Sumbar, Kamis (31/10).
Seperti dikutip Tribunnews dari lama khusus Setkab, Presiden mengatakan, upaya untuk memperkuat kemandirian pangan terus dilakukan. Dua hari lalu misalnya, Presiden telah memimpin Rapat Terbatas di Bukittinggi untuk menyusun rencana aksi peningkatan produksi pangan, terutama lima bahan pangan strategis yaitu beras, kedelai, jagung, gula, dan daging sapi.
Setelah melalui pembahasan yang mendalam, lanjut Presiden, dengan melibatkan para Menteri terkait, para Kepala Lembaga Pemerintah Non Kementerian, para Gubernur dan kalangan dunia usaha, secara bersama telah menetapkan sebuah rencana aksi.
"Rencana aksi ini merupakan program akselerasi, di samping program-program peningkatan kemandirian pangan yang selama ini telah kita jalankan," ungkapnya.
Melalui upaya rencana aksi itu, Presiden optimistis di tahun-tahun mendatang Indonesia akan semakin mandiri dan tidak mudah terguncang oleh gejolak harga pangan dunia.
"Saya berharap, Hari Pangan Sedunia tahun ini dapat menjadi momentum bagi terwujudnya kemandirian pangan yang berkelanjutan," kata Presiden SBY. (Tribunnews.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News