Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato kenegaraan dalam Sidang Tahunan MPR/DPR/DPD RI, Jumat (15/8/2025).
Dalam pidatonya, Prabowo menyinggung peristiwa kelangkaan minyak goreng yang pernah terjadi di Indonesia.
Menurut Prabowo, kelangkaan tersebut merupakan kondisi yang di luar nalar, mengingat Indonesia adalah produsen kelapa sawit terbesar di dunia.
Baca Juga: Prabowo Akan Tertibkan 1.063 Tambang Ilegal, Rugikan Negara Lebih dari Rp 300 Triliun
"Negara dengan produksi kelapa sawit terbesar dunia pernah mengalami kelangkaan minyak goreng ini aneh sekali tidak masuk di akal sehat," kata Prabowo.
Ia menilai kondisi itu terjadi akibat permainan manipulasi yang dilakukan oleh segelintir orang. Prabowo menyebut praktik tersebut sebagai bagian dari “serakahnomic”, di mana kekayaan sumber daya alam hanya dikuasai oleh sedikit pihak.
"Masa negara terbesar produsen di dunia, tapi berminggu-minggu hampir beberapa bulan kelapa sawit langka," ujarnya.
Sebagai catatan, fenomena kelangkaan minyak goreng sempat terjadi pada 2022–2023.
Baca Juga: Prabowo Akan Pimpin Langsung Pemberantasan Korupsi di Lembaga dan Pemerintahan
Saat itu, harga minyak goreng di pasaran melonjak dari Rp 20.000 menjadi Rp 25.000 per liter. Sejumlah daerah bahkan mengalami kelangkaan pasokan.
Menanggapi situasi tersebut, pemerintah meluncurkan program MinyaKita untuk menstabilkan harga pangan, khususnya minyak goreng, di pasar domestik.
MinyaKita didistribusikan dengan harga eceran tertinggi (HET) Rp14.000 per liter, yang diklaim dapat memastikan masyarakat memperoleh minyak goreng sesuai harga yang telah ditetapkan.
Selanjutnya: Prabowo Akan Tertibkan 1.063 Tambang Ilegal, Rugikan Negara Lebih dari Rp 300 Triliun
Menarik Dibaca: Promo Hypermart Beli Banyak Lebih Hemat 15-21 Agustus 2025, Rapika Beli 1 Gratis 1
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News