kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.800   0,00   0,00%
  • IDX 6.262   8,20   0,13%
  • KOMPAS100 896   3,65   0,41%
  • LQ45 707   -0,42   -0,06%
  • ISSI 194   0,88   0,46%
  • IDX30 372   -0,72   -0,19%
  • IDXHIDIV20 450   -1,01   -0,22%
  • IDX80 102   0,35   0,35%
  • IDXV30 106   0,47   0,45%
  • IDXQ30 122   -0,87   -0,70%

Prabowo Minta Kuota Impor Dihapus, Pengamat: Untuk Lindungi Produsen Domestik


Kamis, 10 April 2025 / 20:43 WIB
Prabowo Minta Kuota Impor Dihapus, Pengamat: Untuk Lindungi Produsen Domestik
ILUSTRASI. Penjualan daging sapi di Pasar Senen, Jakarta, Kamis (15/2). Presiden Prabowo Subianto memerintahkan penghapusan kuota impor yang selama ini dinilai membatasi pengusaha dan menguntungkan kelompok tertentu.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Presiden Prabowo Subianto memerintahkan penghapusan kuota impor yang selama ini dinilai membatasi pengusaha dan menguntungkan kelompok tertentu.

Ia meminta Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan untuk tidak lagi menggunakan kuota dalam mengatur impor.

Kebijakan ini memicu beragam interpretasi. Sebagian pihak menilai penghapusan kuota berarti membuka impor seluas-luasnya dan menyerahkannya sepenuhnya kepada mekanisme pasar. 

Baca Juga: Presiden Prabowo Minta Kuota Impor Dihapus, Bapanas Beri Penjelasan

Namun, menurut pegiat Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI), Khudori, tafsir tersebut keliru. Ia menekankan bahwa instruksi Presiden seharusnya dimaknai sebagai upaya mencari instrumen lain untuk melindungi produsen domestik tanpa menggunakan kuota.

“Kuota impor selama ini tidak transparan dan kerap menjadi ajang favoritisme kelompok tertentu, bahkan menyuburkan praktik korupsi,” ujar Khudori dalam keterangannya, Kamis (10/4/2025).

Khudori bilang, sejumlah kasus korupsi dalam pengelolaan kuota impor, seperti yang melibatkan eks anggota DPR Nyoman Dhamantra dalam impor bawang putih, serta mantan Ketua DPD Irman Gusman dalam impor gula, menjadi bukti bahwa sistem kuota rentan disalahgunakan. 

Kuota yang diberikan kepada kelompok tertentu menciptakan struktur pasar oligopolistik, merugikan produsen kecil, dan memicu kenaikan harga pangan di dalam negeri.

Baca Juga: Prabowo Minta Kuota Impor Dihapus, Kementan Buka Suara

Sebagai alternatif, Khudori mengusulkan mekanisme tarif impor sebagai instrumen pengendalian. Dengan tarif, pemerintah tetap dapat melindungi produsen lokal dari impor yang distortif tanpa membuka celah korupsi dan praktik kartel.

Selain itu, tarif memberikan kepastian hukum, lebih transparan, dan memungkinkan negara mendapatkan pemasukan dari kebijakan impor.

Dengan penghapusan kuota, tantangan bagi pemerintah adalah memastikan bahwa kebijakan baru tetap berpihak pada produsen domestik, menjaga stabilitas harga pangan, serta mencegah praktik rente yang selama ini terjadi dalam rezim kuota.

Selanjutnya: Mohamed Salah Siap Perpanjang Kontrak di Liverpool, Van Dijk Juga Beri Sinyal Positif

Menarik Dibaca: Cara Mengatasi Biang Keringat pada Bayi, Begini Cara Mencegahnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×