Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pentingnya konsep ekonomi biru dalam visi misi Prabowo-Gibran sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden menjadi sorotan utama. Mereka berfokus pada 17 program ekonomi biru yang menjadi relevan karena Indonesia memiliki wilayah laut yang sangat besar.
Selain itu, Indonesia menempati peringkat kedua dalam panjang garis pantai di dunia setelah Kanada. Dradjad Wibowo, seorang anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) dari tim Prabowo-Gibran, menyatakan bahwa fokus ekonomi biru akan difokuskan pada pengembangan sektor hilirisasi maritim.
"Di dalam 17 program, kami secara spesifik menyebut hilirisasi maritim yang diharapkan bakal meningkatkan nilai tambah sektor maritime secara signifikan yang juga menaikkan kesejahteraan nelayan dan penduduk pesisir,” katanya dalam keterangan tertulis, Kamis (14/12).
Baca Juga: Jadi Tim Kampanye Prabowo, Chandra Arie Setiawan Mundur dari Bank Mandiri Taspen
Dradjad mengindikasikan bahwa ekonomi biru akan dijalankan melalui beberapa langkah konkret. Ini mencakup peningkatan produksi, penerapan hilirisasi, penelitian di bidang kelautan, peningkatan efisiensi pengelolaan logistik dan pelabuhan, upaya penyederhanaan perizinan, serta perbaikan akses keuangan bagi sektor kelautan dan maritim.
Ia menegaskan bahwa konsep ekonomi biru sebenarnya telah mulai diperkenalkan sejak masa pemerintahan Joko Widodo yang memiliki target menjadikan Indonesia sebagai poros maritim global.
"Meningkatkan kontribusi sektor maritim terhadap PDB tidak mudah karena sektor lain kan tumbuh juga. Agar porsinya naik, berarti sektor maritim harus tumbuh lebih cepat dari sektor lain," kata dia.
Menurut Penasihat Komite Independen Pemenangan (KIP) Prabowo-Gibran, konsep ekonomi biru diyakini memiliki potensi untuk mengembalikan kemakmuran maritim Indonesia.
Salah satu fokus utamanya adalah memberikan infrastruktur dan layanan yang mendukung peningkatan produktivitas bagi petani ikan dan nelayan.
"Selain itu, peningkatan kualitas produksi juga menjadi aspek penting," ungkapnya pada Senin (11/12/2023).
Baca Juga: Kadin Tegaskan Tetap Netral Meski Ada Anggota Terlibat Dalam Pilpres 2024