Reporter: Siti Masitoh | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Dinamika perekonomian global kembali tak pasti. Hal ini dikhawatirkan berimbas hingga tahun depan. Presiden Prabowo Subianto turut mewaspadai efek rambatan dari ketidakpastian tersebut.
Perekonomian global dihadapkan pada melemahnya pertumbuhan ekonomi China, juga geopolitik di Timur Tengah yang kembali memanas.
“Tantangan rintangan hambatan, dan ancaman, yang dihadapi oleh bangsa Indonesia di tengah dinamika dan pergolakan dunia, tidak ringan,” tutur Prabowo saat berpidato usai pelantikan Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029, Minggu (20/10).
Baca Juga: Pidato di MPR, Prabowo : Presiden Jokowi Mengalahkan Saya Berapa Kali ya?
Di samping itu, Ia juga mengimbau agar tidak lengah dan berpuas diri dengan data angka statistik perekonomian Indonesia masih positif. Sebab kondisi perekonomian ke depan belum tergambar secara penuh.
“Kita merasa bangga di terima di kalangan G20, Kita merasa bangga disebut ekonomi ke 16 terbesar di dunia, tapi apakah kita sungguh sungguh paham, apakah kita sungguh sungguh melihat gambaran yang utuh dari keadaan kita?,” ungkapnya.
Prabowo mencatat, angka kemiskinan di Indonesia masih tinggi, di samping itu, masih banyak anak Indonesia yang kekurangan gizi, dan masih banyak masyarakat Indonesia yang belum mendapatkan pekerjaan layak.
Baca Juga: PDIP: Ketidakhadiran Megawati Bukan Berarti Menolak Pelantikan Prabowo Jadi Presiden
Pun dengan masih banyaknya kondisi sekolah tidak layak yang perlu diperbaiki, sehingga harus diselesaikan dengan tuntas.
“Saya mengajak kita semua marilah kita melihat kenyataan, kita boleh bangga dengan prestasi kita, tapi marilah kita jangan tertegun, jangan terlalu cepat puas, jangan terlalu cepat gembira dengan menutup mata dan hati kita terhadap tantangan dan penderitaan saudara saudara kita,” tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News