kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

PPP buka komunikas ke Demokrat bentuk poros baru


Sabtu, 19 April 2014 / 14:46 WIB
PPP buka komunikas ke Demokrat bentuk poros baru
ILUSTRASI. Twibbon Hari Menanam Pohon Indonesia.


Sumber: TribunNews.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Sekretaris Jenderal PPP Romahurmuziy menegaskan pihaknya belum menentukan sikap mengenai koalisi pada pemilihan Presiden 2014.

Hingga saat ini PPP masih melakukan komunikasi politik, sehingga masih terbuka kepada siapapun, partai politik yang ada.

"Saat ini PPP baru meningkatkan frekuensi pertemuan dengan sejumlah partai politik, komunikasi politik juga mulai dibangun, dan pekan depan baru tahap finalisasi, dan membicarakan dukungan formil yang diputuskan dalam forum yang ada di PPP. Sehingga rapimnas hari ini belum membicarakan sikap dari partai akan berkoalisi kepada siapa," kata pria yang akrab dipanggil Romy itu di Gedung DPP, Jakarta, Sabtu (19/4/2014).

Romy juga yakin pihaknya dapat menginisiasi partai-partai berbasis Islam terkait wacana koalisi menjelang pemilihan presiden.

"Saya membayangkan, PPP menginisiasi bersama partai-partai Islam ini untuk membentuk poros keempat, masih sangat mungkin terjadi, karena poros 1, 2 dan 3 masih tampak kebingungan menentukan calon wakil presiden. Keberlama-lamaan mereka dalam menentukan ini, membingungkan publik dan menurunkan antusiasme publik kepada bakal calon presiden yang sudah ada," ujarnya.

Romy menegaskan poros keempat itu tidak menutup kemungkinan berkoalisi dengan Partai Demokrat.

"Tidak menutup kemungkinan poros keempat menyatakan bahwa Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) sebagai king maker dengan Partai Demokrat, " tegasnya.

Romy mengungkapkan survey internal menunjukkan SBY masih menjadi tingkat elektabilitas yang tertinggi, dibandingkan calon presiden lainnya.

"SBY masih memiliki elektabilitas tinggi sebesar 50 persen dibandingkan dengan Jokowi dan Prabowo yang saat ini disebutkan nomor satu dan dua," imbuhnya. (Ferdinand Waskita)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×