kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.210   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.080   -83,96   -1,17%
  • KOMPAS100 1.055   -15,18   -1,42%
  • LQ45 826   -11,60   -1,38%
  • ISSI 212   -3,57   -1,65%
  • IDX30 424   -5,54   -1,29%
  • IDXHIDIV20 506   -9,70   -1,88%
  • IDX80 121   -1,59   -1,30%
  • IDXV30 125   -1,09   -0,87%
  • IDXQ30 140   -2,34   -1,64%

PPN 12% Berlaku Untuk Barang Mewah, Pemerintah Segera Minta Persetujuan DPR


Kamis, 05 Desember 2024 / 18:47 WIB
PPN 12% Berlaku Untuk Barang Mewah, Pemerintah Segera Minta Persetujuan DPR
ILUSTRASI. Pengunjung melihat mobil listrik terbaru di stan mobil listrik ALETRA dalam pameran otomotif GAIKINDO Jakarta Auto Week 2024 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) Kabupaten Tangerag, Banten, Rabu (27/11/2024). Pemerintah segera bertemu dengan DPR RI untuk membahas lebih lanjut terkait keputusan pajak pertambahan nilai (PPN) yang meningkat menjadi 12%.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pemerintah dikabarkan segera bertemu dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI untuk membahas lebih lanjut terkait keputusan pajak pertambahan nilai (PPN) yang meningkat menjadi 12%.

Sebagai informasi, Tarif PPN ini mulai berlaku pada 1 Januari 2025, sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP).

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Dolfie Othniel Frederic menyampaikan, pemerintah akan membuat rencana pengenaan tarif PPN 12% pada komoditi tertentu. “Nanti akan disampaikan kepada DPR untuk mendapatkan persetujuan,” tutur Dolfie kepada Kontan, Senin (5/12).

Baca Juga: Usai Bertemu Prabowo, DPR Sebut PPN 12% Hanya Berlaku Untuk Barang Mewah

Sebelumnya, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad menyampaikan hasil pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto yang membahas terkait PPN 12%. Ia menyebut nantinya PPN 12% hanya akan dikenakan untuk barang mewah.

Dasco menyatakan, barang-barang pokok dan yang berkaitan dengan layanan yang menyentuh masyarakat masih tetap diberlakukan pajak sekarang, yaitu PPN 11%.

"Untuk PPN 12% akan dikenakan hanya kepada barang-barang mewah, jadi secara selektif," ujar Dasco dalam konferensi pers di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (5/12).

Baca Juga: Investasi Barang Mewah Kurang Menyegarkan Mata di Tahun Ini

Sementara itu, barang-barang pokok, jasa pendidikan, jasa kesehatan, jasa perbankan, serta pelayanan umum akan tetap bebas dari PPN, sesuai kebijakan yang berlaku saat ini.

Mengutip laman resmi Kementerian Keuangan, berikut daftar barang mewah yang dikenakan tarif Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) dalam PP 61 tahun 2020.

1. Kendaraan bermotor, kecuali untuk kendaraan ambulan, kendaraan jenazah, kendaraan pemadam kebakaran, kendaraan tahanan, kendaraan angkutan umum, kepentingan negara

2. Kelompok hunian mewah seperti rumah mewah, apartemen, kondominium, totan house, dan sejenisnya

Baca Juga: Pasar Barang Mewah Bekas di China Tumbuh Pesat, Louis Vuitton dan Coach Resah

3. Kelompok pesawat udara, kecuali untuk keperluan negara atau angkutan udara niaga

4. Kelompok balon udara

5. Kelompok peluru senjata api dan senjata api lainnya, kecuali untuk keperluan negara

6. Kelompok kapal pesiar mewah, kecuali untuk kepentingan negara, angkutan umum atau usaha pariwisata

Selanjutnya: BMKG: Liburan Akhir Tahun, Cek Informasi Cuaca Sebelum Berpergian

Menarik Dibaca: 7 Olahraga yang Ampuh Mengontrol Gula Darah, Baik untuk Penderita Diabetes

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×