Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Indonesia memiliki peluang besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi pada tahun 2026 mencapai target sebesar 5,4%, melalui penguatan investasi dan perbaikan kinerja perpajakan.
Chief Economist Bank Syariah Indonesia (BSI), Banjaran Surya Indrastomo mengatakan bahwa meskipun target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,4% pada 2026 terbilang ambisius, peluang untuk mencapai target tersebut tetap terbuka lebar jika ditopang strategi fiskal dan investasi yang tepat.
"Pertama adalah melalui peningkatan tax ratio dan tax buyouncy di tahun depan yang lebih baik sejalan dengan usaha mengamankan kesehatan fiskal. Pemerintah punya peluang dorong transformasi ekonomi dan hilirisasi," ungkap Banjaran kepada Kontan, Rabu (20/8/2025).
Baca Juga: Ekonom Menilai Postur APBN 2026 Belum Cukup Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi 5,4%
Di sisi fiskal, Banjaran menegaskan bahwa upaya peningkatan penerimaan pajak akan menjadi faktor kunci untuk menjaga ruang fiskal pemerintah. Target penerimaan negara dalam RAPBN 2026 dipatok sebesar Rp 3.147,7 triliun, tumbuh 9,8% dibandingkan target APBN 2025.
Banjaran menambahkan bahwa langkah-langkah seperti reformasi fiskal, digitalisasi proses bisnis perpajakan, dan kemitraan dengan sektor swasta melalui skema KPBU dapat memperkuat fondasi fiskal jangka menengah.
Banjaran menyoroti bahwa sektor investasi, terutama dari luar negeri, masih menyimpan potensi besar untuk menjadi motor penggerak pertumbuhan.
Data terbaru menunjukkan realisasi investasi pada triwulan II 2025 mencapai Rp 477,7 triliun, tumbuh 11,5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Baca Juga: Danantara Kejar Investasi Rp 720 Triliun, Sokong Pertumbuhan Ekonomi 5,4% pada 2026
Secara kumulatif, semester I 2025 mencatatkan realisasi investasi sebesar Rp 942,9 triliun, atau 49,5% dari target tahun ini yang ditetapkan sebesar Rp 1.905,6 triliun.
Untuk itu, Banjaran mendorong pemerintah untuk mengakselerasi investasi dan realisasi proyek hilirisasi sektor strategis seperti energi dan pangan memberi ruang bagi pertumbuhan jangka menengah.