kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Potensi besar dari bisnis halal


Senin, 01 Agustus 2016 / 18:38 WIB
Potensi besar dari bisnis halal


Reporter: Handoyo | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Selain sebuah kata yang sangat populer di kalangan kaum muslim, Halal juga sangat popular di dunia bisnis terutama bisnis produk pangan. Bagi pelaku bisnis, kata halal bukan sekedar konsep agama, ia juga memiliki makna global, yaitu peluang bisnis. Bahkan banyak perusahaan yang memandang konsep halal sebagai alat baru untuk pemasaran.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Rosan Perkasa Roeslani mengatakan, tren pasar luar negeri dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan bahwa perkembangan pasar produk halal global terus meningkat sehingga pencantuman tanda halal menjadi sebuah strategi dalam menghadapi tantangan globalisasi pemasaran produk.

"Tanda halal suatu produk menjadi sebuah instrumen penting untuk memperoleh akses pasar dan memperkuat daya saing produk domestik di pasar global," kata Rosan, Senin (1/8).

Sebagai negara dengan mayoritas penduduk muslim dan memiliki kepentingan untuk meningkatkan ekspor non migas, Indonesia telah menyiapkan perangkat hukum melalui Undang Undang No. 33 tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal yang esensinya mengatur kehalalan suatu produk guna melindungi kepentingan konsumen domestik terhadap barang impor yang sudah teruji kehalalannya serta mengamankan ekspor produk komoditas agar dapat diterima terutama ke negara negara Timur Tengah dan OKI.

Persaingan dalam merebutkan pasar produk halal global diantara negara negara tetangga ASEAN termasuk Indonesia dan Malaysia tidak bisa dihindarkan.

"Dengan semangat kerjasama yang saling menguntungkan antara kedua negara, maka persaingan yang ada seyogyanya dapat dirubah menjadi kerjasama yang sinergis dalam upaya menyerap pasar produk halal dunia secara maksimal," kata Rosan.

Wakil Ketua umum Kadin bidang Telematika, Penyiaran dan Ristek, Ilham Habibie mengatakan, di dunia, produk halal menguasai sekitar 11% dari seluruh produk dan jasa yang beredar. Dengan besarnya potensi tersebut, maka sinergi antar negara muslim seperti Malaysia dan Indonesia menjadi penting.

Potensi besar dalam industri halal ini adalah makanan dan minuman, farmasi serta kecantikan. "Namun masih banyak potensi lainnya yakni berkaitan dengan wisata halal," kata Ilham.


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×