kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.164.000   41.000   1,93%
  • USD/IDR 16.695   76,00   0,46%
  • IDX 8.125   85,16   1,06%
  • KOMPAS100 1.130   12,55   1,12%
  • LQ45 811   6,69   0,83%
  • ISSI 282   3,69   1,32%
  • IDX30 425   2,99   0,71%
  • IDXHIDIV20 489   5,53   1,14%
  • IDX80 124   1,36   1,11%
  • IDXV30 133   1,56   1,18%
  • IDXQ30 135   1,11   0,83%

Polisi duga pejabat bea cukai tak bermain sendiri


Rabu, 11 Desember 2013 / 18:17 WIB
Polisi duga pejabat bea cukai tak bermain sendiri
ILUSTRASI. Batu ginjal


Sumber: TribunNews.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri hingga saat ini masih terus melengkapi barang bukti untuk tersangka kasus suap pejabat Bea dan Cukai Heru Sulastyono.

Penyidik terus memburu bukti-bukti baru untuk mengungkap kecurangan yang dilakukan Heru.

Gratifikasi yang diterima Heru dari Yusran Arif berkaitan dengan pelaksanaan tugas Heru sebagai pejabat Bea dan Cukai.

"Faktanya, kita menemukan adanya penyuapan, penyuapan untuk mendapatkan informasi yang dilakukan oleh perusahaan itu," ucap Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri Brigjen Pol Arief Sulistyanto di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (11/12/2013).

Dari penyuapan tersebut, tentu berkait erat dengan penyalahgunaan wewenang yang dilakukan Heru.

"Wewenang apa yang disalahgunakan dia (Heru). Nah kaitannya kan disitu," ucapnya.

Penyalahgunaan wewenang yang dilakukan Heru, dikatakan Arief masuk ke dalam sistem kerja Heru selaku pejabat di Bea dan Cukai.

"Nah dalam sistemnya itu kan mekanismenya dia tidak sendirian. Dengan siapa? Nah kita kumpulkan dokumen ini, nanti alurnya seperti apa gitu, mulai dari barang masuk, yang melakukan penilaian, yang mengapprove, penetapan barang, yang mengambil ketetapan biaya masuknya seperti apa, nah itu kita masih dalami dari berbagai bukti yang ada," ungkapnya.

Arief menegaskan pihaknya akan menindak siapa pun yang terindikasi bermain dalam kasus suap tersebut, termasuk petinggi Bea dan Cukai lainnya.

"Pokoknya siapapun, siapapun yang ada indikasi terlibat dengan kasus ini ya kita tindak. Kita bicara pada fakta hukum, bukan kita cari-cari kesalahan orang," ujarnya. (Adi Suhendi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×