Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Noverius Laoli
Di dalam laporan tersebut juga dijelaskan, penurunan substansial pada permintaan turut menyumbang kenaikan besar pada kelebihan kapasitas dan penumpukan pekerjaan manufaktur.
Kondisi ini, kemudian diperparah dengan penurunan ketenagakerjaan pada titik terendah. Data survei IHS Markit menunjukkan, bahwa lapangan kerja banyak berkurang selama dua bulan berturut-turut dengan adanya laporan pemutusan hubungan kerja (PHK) yang menyebar luas.
Baca Juga: Waspada, IHSG Masih Bisa Tertekan di Bulan Mei
Selain itu, rantai pasokan juga mengalami tekanan yang disebabkan oleh kombinasi antara penutupan pemasok pabrik dan pelarangan transportasi.
“Survei ini juga menggarisbawahi kerugian terbesar yang belum pernah terjadi sebelumnya pada perekonomian Indonesia. Ini disebabkan oleh tindakan darurat kesehatan masyarakat untuk menghambat penyebaran virus, yang berkontribusi pada penurunan permintaan global dan kekurangan input bahan baku," kata Bernard.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News