kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.923.000   8.000   0,42%
  • USD/IDR 16.335   -60,00   -0,37%
  • IDX 7.171   28,27   0,40%
  • KOMPAS100 1.046   5,61   0,54%
  • LQ45 815   3,33   0,41%
  • ISSI 225   1,14   0,51%
  • IDX30 426   2,27   0,54%
  • IDXHIDIV20 505   1,76   0,35%
  • IDX80 118   0,62   0,53%
  • IDXV30 120   0,80   0,67%
  • IDXQ30 140   0,52   0,37%

PLTP Tampomas beroperasi 2019


Senin, 29 Juni 2015 / 15:17 WIB
PLTP Tampomas beroperasi 2019


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Johana K.

JAKARTA. Pasokan listrik Jawa Barat hingga kini masih disuplai oleh pembangkit listrik yang didominasi batubara dan gas, dengan tambahan dari air dan panas bumi.

Sesuai dengan Rencana Umum Pengembangan Ketenagalistrikan (RUPTL), PT Perusahaan Listrik Negara (PLN persero) 2015-2024, sistem kelistrikan di Sumedang dipasok oleh GITET Tasikmalaya 500 kilovolt (KV) dengan listrik yang berasal dari PLTGU Muara Tawar, PLTA Saguling, PLTA Cirata, dan PLTP Kamojang, Darajat dan Wayang Windu.

Padahal di wilayah tersebut memiliki titik potensi panas bumi yang berada di Kabupaten Sumedang, tepatnya di Gunung Tampomas. Oleh karena itu, pemerintah berharap masyarakat Sumedang bisa ikut menyukseskan proyek panas bumi Tampomas, sebagai kontribusi mereka dalam penyediaan energi listrik Kabupaten Sumedang dan Jawa Barat. Proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Tampomas sendiri masuk dalam program percapatan pembangunan pembangkit listrik 10.000 megawatt (MW) tahap II yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden (Perpres) No. 4.210. "Namun, proyek ini tertunda pelaksanaannya karena belum padunya komunikasi antara masyarakat, pemerintah dan pengembang," jelas Rida Mulyana, Dirjen Energi Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Senin (29/6).

Lebih jauh, proyek PLTP Tampomas termasuk ke dalam program tersebut dengan kontribusi kapasitas 1 x 40 MW yang diharapkan dapat beroperasi pada tahun 2019. Menurut Rida, ,"ujar dia.

Menurut dia, dengan terlaksananya proyek ini, dapat memberikan manfaat positif yang signifikan bagi masyarakat di Kecamatan Buahdua dan Conggeang melalui pengingkatan lapangan kerja, pengembangan masyarakat dari perusahaan serta dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi Daerah Kabupaten Sumedang.

"Selain itu, Daerah juga dapat memperoleh keuntungan lainnya berupa Dana Bagi Hasil dari pengusahaan panas bumi yang dapat dipergunakan untuk pembangunan Daerah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Sumedang," pungkasnya.

Hingga saat ini telah terindentifikasi 324 titik potensi panas bumi yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dengan total potensi sebesar 29,475 MW atau 40 persen dari potensi panas bumi dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×