Reporter: Syamsul Ashar | Editor: Syamsul Azhar
KONTAN.CO.ID - Presidan Joko Wododo menyampaikan pesan kepada seluruh warga negara Indonesia untuk bergotong royong dan bersama-sama melawan penyebaran virus corona Covid-19.
Pesan presiden ini disampaikan pada hari ke sembilan pelaksanaan Peembatasan Sosial Berskala Besar (SPBB) di DKI Jakarta, dan hari pertama maupun beberapa hari di wilayah sekitar Jakarta seperti Tangerang, Depok, Bekasi dan Bogor.
Baca Juga: Begini cerita relawan cantik menjadi sopir ambulans khusus pasien corona Covid-19
Menurut Presiden, dunia saat ini bersama sama sedang melawan pandemik virus corona Covid-19. Saat ini ada 213 negara tarpapar virus Corona, mulai dari negara berkembang hingga negara maju, semua berperang melawan pandemi corona termasuk negara kita Indonesia," melalui video yang diunggah Youtube, Sabtu (18/4) sore.
Presiden memegaskan, saat ini tidak ada obat ampuh melawan virus corona Covid-19. Tapi penyebaran virus corona Covid-19. ini dapat dicegah. Pencegahan dapat dilakukan dengan menerapkan disiplin diri sendiri maupun masyarakat.
Baca Juga: Boogie Apparel mulai membidik pasar APD
"Mulai dari disiplin menggunakan masker, disipin menjaga jarak, disiplin menghindari kerumunan, harus dilakukan bersama sama dan terus-menerus," tandas Presiden.
Jokowi juga kembali menyampaikan imbauan agar terus bekerja dari rumah, belajar dari rumah dan beribadah dari rumah.
Baca Juga: Ini pendapat Mahfud MD dan Hotman Paris soal dampak Kepres 12/2020 ke kontrak bisnis
Selain itu di tengah wabah ini Presiden melihat adanya kepedulian warga yang tumbuh dalam kesulitan. Kepedulian itu tidak hanya dalam menghadapi pandemik virus corona Covid-19 tapi kepedulian warga bagaiman agar roda perekonomian masyarakat sekitar tetap berputar dan saling memberika uluran tangan bantuan kemanusiaan.
SELANJUTNYA>>>
Presiden menyebut ada cerita seorang warga yang positif terifeksi virus corona Covid-19.
"Tapi tetanggannya saling membantu dan tidak mengucilkannya ini perlu dicontoh dan ditiru. Kegotong-royongan harus digaungkan kepedulian warga di bidang ekonomi dengan cara membantu tetangga seperti membeli produk yang mereka dijual.
Jokowi meminta agar gerakan saling bantu ini harus diangkat dan dimunculkan keluar.
"Bukan untuk disombongkan tapi untuk menjaga harapan dan agar dijadikan inspirasi bagi masyarakat sehinga bermanfaat dan bisa ditiru yang lain agar bisa dilakukan denga masif," kata Presiden.
Baca Juga: Jokowi usulkan protokol penelusuran kontak dan investigasi Covid-19 di KTT Asean
Bagi Presiden, aksi solidaritas seperti ini menegaskan kebesaran bangsa Indonesia sebagai bangsa gotong royong, dan bangsa pejuang.
"Bangsa yang selalu menemukan kekuatan dan solusi lokal alam menghadapi krisis," katanya.
Selain itu Jokowi juga meminta masyarkat untuk menunjukan jati diri bangsa. "Meskipun di rumah bukan berarti individualis tapi peduli satu sama yang lain," katanya.
Baca Juga: Ini jumlah kasus Covid-19 DKI Jakarta hari keenam PSBB
Pada kesempatan itu Presiden juga memerintahkan kepada Pemerintah Daerah agar segera melakukan pengetesan massal agar segera dilakukan penanganan.
"Saya sampaikan kepada perintah daerah melakukan tes masif dan pelacakan agresif diikuti isolasi yang ketat. Siagakan gugus tugas tingkat kecamatan, kelurahan RT dan RW sesusai kewenangannya," terang Presiden.
Baca Juga: Update corona Indonesia, 18 April: 6.248 kasus positif, 631 sembuh, 535 meninggal
Gugus tugas tingkat RT dan RW ini bertujuan agar bisa membantu jika menemukan ada warganya yang mengalami gejala terinfeksi virus corona Covid-19 atau membutuhka uluran tahan harus. "Ini bertujuan agar penanganan terpadu tidak ada warga yang terabaikan," katanya.
Jokowi menyadari pemerintah tidak bisa sendirian untuk menyelesaikan penanganan wabah virus corona covid-19 ini.
"Tidak bisa..., peran serata seluruh lapisan masyarakat sangat penting. Ini bukan hal yang mudah, tapi kalau kita mampu melewati kesulitan ini bersama kita akan menjadi bangsa yang lebih kuat dan menyongsong bersama kehidupan yang lebih baik," kata Presiden menutup pesan diavideonya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News