kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pertumbuhan investasi semester I 2019 tak sesuai harapan pengusaha


Selasa, 30 Juli 2019 / 20:10 WIB
Pertumbuhan investasi semester I 2019 tak sesuai harapan pengusaha


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi sepanjang semester I 2019 tumbuh signifikan. Pertumbuhan investasi Januari - Juni 2019 mencapai Rp 395,6 triliun.

Namun, menurut Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Hubungan Internasional Shinta W. Kamdani, pertumbuhan investasi di semester I 2019 tidak seperti yang diharapkan para pengusaha.

Baca Juga: Berikut 5 negara dengan investasi terbesar di Indonesia

"Untuk Realisasi di kuartal 1 sebesar Rp 195 triliun. Untuk kuartal 2 saya rasa akan ada penurunan walau mungkin tidak sebesar penurunan dari kuartal 4 2018," kata Shinta kepada Kontan.co.id pada Selasa (30/7).

Bila melihat kinerja dari awal tahun, Shinta memandang kemungkinan besar investasi akan tetap tumbuh, tetapi tidak akan ada lonjakan yang berarti baik dari dalam maupun luar negeri.

Hal ini disebabkan oleh para pelaku pasar di semester I dalam keadaan wait and see karena dinamika politik nasional. Selain itu, pemerintah juga tidak berani mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang secara substansial memengaruhi iklim kegiatan ekonomi karena kemungkinan adanya pergantian pemimpin.

Baca Juga: Sri Mulyani optimistis investasi tumbuh tinggi disokong kebijakan terpadu

Di lain pihak, lembaga penilai dunia seperti Moody's atau S&P beberapa tahun belakangan memberikan confidence terhadap stabilitas Indonesia sebagai tempat yang baik untuk berinvestasi dibanding negara lain.

"Dua hal tersebut yang membuat investor dalam dan luar negeri ekstra hati-hati untuk berinvestasi di Indonesia. Nah, karena terlalu hati-hati, mereka jadi lambat mengambil keputusan," tambah Shinta. 

Shinta berharap di semester II 2019 ini arus investasi menjadi lebih baik. Target investasi hingga akhir tahun 2019 adalah sebesar Rp 792 triliun. Namun, menurutnya target tersebut akan sulit dicapai karena faktor eksternal perekonomian global.

Baca Juga: Pemerintah optimistis penanaman modal hingga akhir tahun ini capai Rp 792 triliun

Namun, ia mengatakan ada harapan bila pemerintah melakukan perbaikan dari dalam negeri. Oleh karena itu, kebijakan pemerintah sangat penting. Ia mengimbau pemerintah untuk bisa melakukan breakthrough kebijakan dan implementasi kebijakan reformasi dengan lebih baik.

Apabila pemerintah tidak melakukan usaha-usaha tersebut, tren wait and see dari para investor akan terus berlanjut sehingga perlambatan pertumbuhan investasi akan terus ada.

Baca Juga: BKPM mencatat realisasi investasi sebesar Rp 395,6 triliun di semester I-2019

Sebagai tambahan berikut rincian realisasi investasi: Dari sisi Penanaman Modal Asing (PMA) Rp 212,8 triliun atau naik 4% year on year (yoy). Sementara Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 182,8 triliun, angka ini lebih tinggi 16,4% dari periode sama tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×