kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.260.000   -26.000   -1,14%
  • USD/IDR 16.735   13,00   0,08%
  • IDX 8.319   76,61   0,93%
  • KOMPAS100 1.160   10,25   0,89%
  • LQ45 847   5,05   0,60%
  • ISSI 287   1,55   0,54%
  • IDX30 445   4,14   0,94%
  • IDXHIDIV20 511   0,49   0,10%
  • IDX80 130   1,17   0,90%
  • IDXV30 136   0,08   0,06%
  • IDXQ30 142   0,93   0,66%

Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III Capai 5,04%, Ekonom Sebut Ditopang Konsumsi


Rabu, 05 November 2025 / 17:21 WIB
Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III Capai 5,04%, Ekonom Sebut Ditopang Konsumsi
ILUSTRASI. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia-Lanskap kota Jakarta dilihat dari ketinggin, Rabu (08/10/2025). Bank Dunia merevisi perkiraan pertumbuhan Indonesia tahun 2025 dari 4,7% menjadi 4,8%, sambil mempertahankan proyeksi 2026 di 4,8%. Prospek tersebut mencerminkan upaya pemerintah yang berkelanjutan untuk merangsang permintaan melalui langkah-langkah fiskal yang ditargetkan di sektor makanan, transportasi, dan energi, di samping program bantuan sosial yang mendukung konsumsi rumah tangga. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/08/10/2025


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi atau Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia tumbuh 5,04% secara tahunan (year on year/YoY) pada Kuartal III-2025 atau tumbuh 1,43% secara kuartalan (quarter to quarter/QoQ). Capaian ini sedikitnya di atas proyeksi Bank Danamon sebesar 5,02% dan konsensus pasar sekitar 5,0%.

Ekonom Bank Danamon Indonesia Hosianna Evalita Situmorang menjelaskan, dari sisi permintaan, pertumbuhan ekonomi terutama ditopang oleh konsumsi rumah tangga yang tumbuh 4,89% YoY, berkontribusi 2,54 poin persentase terhadap pertumbuhan.
Peningkatan ini didorong oleh naiknya mobilitas masyarakat serta aktivitas di sektor transportasi dan komunikasi yang tumbuh 6,41%, restoran dan hotel (6,32%), serta kuatnya indikator belanja seperti transaksi e-commerce (naik 6,2% QoQ), indeks penjualan ritel (4,7% QoQ), dan transaksi non-tunai (10,3% YoY).

Baca Juga: Ekonomi Kuartal III 2025 Ditopang Industri Makanan Minuman hingga Tanaman Pangan

Sementara itu dari sisi investasi, pembentukan modal tetap bruto (PMTB) meningkat 5,04% YoY dengan kontribusi 1,59 poin persentase terhadap pertumbuhan, mencerminkan kuatnya investasi di mesin dan peralatan yang tumbuh 17,0% serta kendaraan (6,24%).

"Hal ini sejalan dengan investasi yang tercatat di BKPM tumbuh 13,9% YoY dan impor barang modal naik 16,1% YoY. Di sisi lain, konsumsi pemerintah juga meningkat 5,49% YoY," ungkap Hosianna dikutip Rabu (5/11/2025).

Dari sisi perdagangan luar negeri, ekspor Indonesia tumbuh 9,91% YoY, jauh melampaui impor yang hanya naik 1,18% YoY, sehingga menjaga neraca perdagangan tetap surplus sekitar US$14 miliar sepanjang kuartal tersebut.

Dari sisi penawaran, sektor manufaktur masih menjadi sumber pertumbuhan terbesar dengan kontribusi 1,13 poin persentase dan tumbuh sekitar 5,5% YoY. Pertumbuhan ini ditopang oleh subsektor makanan dan minuman (6,49%), logam dasar (5,62%), dan kimia-farmasi (11,65%).

Sektor jasa juga mencatatkan penguatan, terutama transportasi dan pergudangan yang tumbuh 8,62% serta akomodasi dan makanan minuman (8,41%). Sementara itu, sektor pertanian tumbuh 4,93% berkat panen padi, sedangkan pertambangan masih terkontraksi 1,98% YoY akibat normalisasi harga komoditas.

Baca Juga: Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,04% pada Kuartal III-2025, Tertinggi di Sulawesi

Secara regional, semua wilayah Indonesia mencatatkan ekspansi ekonomi. Sulawesi menjadi wilayah dengan pertumbuhan tertinggi, mencapai 5,84% YoY, ditopang oleh sektor manufaktur, pertanian, dan perdagangan, terutama di Sulawesi Selatan dan Tengah.

Pulau Jawa, sebagai kontributor utama (56,68% terhadap PDB nasional), tumbuh 5,17% YoY, ditopang oleh DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Jawa Barat.

Sumatra mencatat pertumbuhan 4,90% YoY, dengan kontribusi besar dari pertanian, manufaktur, dan perdagangan di Sumatra Utara, Riau, dan Sumatra Selatan.

Kalimantan tumbuh 4,70% YoY, sedikit tertahan oleh sektor pertambangan namun terbantu aktivitas hilirisasi di Kalimantan Timur. Sementara Bali dan Nusa Tenggara tumbuh 4,71% YoY berkat pemulihan sektor pariwisata dan manufaktur.

Adapun Maluku dan Papua menjadi yang terendah dengan pertumbuhan 2,68% YoY, terdampak pelemahan pertambangan dan kontraksi di Papua Tengah, meski Maluku Utara masih menunjukkan ketahanan.

Selanjutnya: Ekonom Danamon Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal IV-2025 Bakal Menguat

Menarik Dibaca: Skin Rash Cream GENTLY Baby Terbukti Efektif Lindungi Si Kecil dari Ruam Popok

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×