Reporter: Abdul Basith | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan pertumbuhan ekonomi kuartal I Indonesia sebesar 2,97%.
Angka tersebut terjadi karena pengaruh pandemi virus corona (Covid-19). Akibat pandemi terjadi demand shock yang membuat konsumsi turun ke level 2,8%.
Baca Juga: Di tengah pandemi, pendapatan premi Jasa Raharja terkoreksi hingga 30%
Meski begitu, angka pertumbuhan ekonomi masih sesuai dengan hitungan pemerintah. Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2020 sebesar 2,3%.
"Kita proyeksi di APBNP 2020 itu sekitar 2,3%, oleh karena itu, kita harus terus menjaga pertumbuhan," ujar Airlangga usai rapat terbatas, Selasa (5/5).
Beberapa tekanan memang terjadi pada kuartal kedua. Salah satunya adalah keputusan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Baca Juga: Pertumbuhan ekonomi kuartal I 2020 hanya 2,97%, begini respons Kemenko Perekonomian
Namun PSBB diharapkan dapat memotong penyebaran Covid-19 di Indonesia. Selain tekanan pemerintah, ekspor impor juga disampaikan Airlangga turun karena banyak negara yang melakukan penutupan.
Meski begitu, Indonesia tengah mempersiapkan strategi keluar atau exit strategy. Hal itu untuk kembali mendongkrak pertumbuhan ekonomi sehingga pandemi tidak menimbulkan masalah baru di sektor ekonomi.
Baca Juga: Terdampak corona, begini proyeksi pendapatan Telekomunikasi Indonesia (TLKM) di 2020
"Kita mengharapkan ada program exit strategy dengan metode normal baru di mana untuk pabrik misalnya harus jalankan protokol Covid-19," terang Airlangga.
Sejumlah negara di dunia mengakui bahwa Indonesia masih mengalami pertumbuhan ekonomi yang positif. Indonesia merupakan satu dari tiga negara yang dapat bertahan pada tren positif selain China dan India.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News