kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pertumbuhan ekonomi Indonesia tergantung pada penemuan vaksin Covid-19


Jumat, 25 September 2020 / 18:44 WIB
Pertumbuhan ekonomi Indonesia tergantung pada penemuan vaksin Covid-19
ILUSTRASI. Seorang perawat mempersiapkan suntukan vaksin Rusia 'Sputnik-V' untuk penyakit virus korona (COVID-19) dalam tahap uji coba pasca-pendaftaran di sebuah klinik di Moskow, Rusia, Kamis (17/9/2020). REUTERS/Tatyana Makeyeva


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom Bank Permata menilai kontraksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2020 diperkirakan akan berlanjut hingga kuartal III 2020.

Hal itu didorong dari banyaknya indikator perekonomian yang belum mencapai tingkat seperti sebelum pandemi.

Beberapa indikator tersebut di antaranya ialah inflasi, penjualan mobil, dan penjualan ritel. Inflasi inti pada bulan Agustus 2020 masih mengalami perlambatan hingga hanya bertumbuh sebesar 2,07%, sementara penjualan mobil dan ritel masih mengalami kontraksi sebesar 71,67% dan 12,28%.

Baca Juga: Vaksin corona Sinovac diperkirakan siap disebar ke seluruh dunia pada awal 2021

Josua Pardede, Ekonom Bank Permata mengatakan, agar perekonomian Indonesia dapat segera pulih tentu akan bergantung pada penemuan vaksin dan bagaimana pemerintah dapat menyediakannya bagi masyarakat.

“Hal ini disebabkan bahwa apabila belum ada vaksin, maka perilaku konsumsi masyarakat belum akan pulih ke kondisi sebelum Covid-19, yang kemudian akan menghambat pemulihan perekonomian,” kata Josua kepada KONTAN, Jumat (25/9).

Oleh karena itu, untuk menggerakkan kembali perekonomian Indonesia, selain program perlindungan sosial yang bersifat jangka pendek, menurutnya pemerintah perlu sedari awal memikirkan jalur logistik untuk distribusi vaksin sehingga ketika nantinya vaksin sudah didapat masyarakat yang membutuhkan akan segera mendapat layanan tersebut.

Baca Juga: Kemenkeu memastikan ekonomi Indonesia terus membaik kendati dibayangi resesi

Setelah penanganan tersebut diperkuat, maka pemerintah juga harus fokus mendorong percepatan belanja pemerintah secara khusus anggaran PEN secara produktif.

Terutama pada sektor-sektor yang sifatnya labor intensif seperti UMKM, sektor pertanian, manufaktur sedemikian sehingga akselerasi pemulihan pun akan semakin cepat.

“Produktivitas stimulus fiskal tersebut dengan dikombinasikan dengan kebijakan moneter yang longgar, maka dukungan pembiayaan bagi sektor riil pun akan mendorong pemulihan ekonomi nasional,” tutupnya.

Selanjutnya: Dana pemulihan ekonomi nasional sudah terserap Rp 254 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×