Reporter: Shifa Nur Fadila | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksikan akan melambat pada kuartal III 2024, salah satunya didorong oleh penurunan kinerja sektor manufaktur dan retail.
Ekonom Universitas Paramadina Wijayanto Samirin menjelaskan pertumbuhan ekonomi pada kuartal III 2024 berpotensi akan lebih rendah dari kuartal II tahun ini. Tetapi menurutnya pertumbuhan ekonomi tetap berkisar di level 5%.
"Kuartal II 2024 kita tumbuh 5,05% year on year, sementara sepanjang kuartal III (Juli, Agustus, September) Indonesia mengalami deflasi yang merupakan indikasi penurunan daya beli," jelas Wijayanto kepada Kontan, Jumat (1/11).
Baca Juga: Daya Beli Lesu, Airlangga Dorong Perpanjangan Insentif PPN DTP Perumahan di 2025
Wijayanto mengatakan perlambatan ekonomi di kuartal III, salah satunya disebabkan oleh penurunan gelontoran berbagai program sosial, setelah dimaksimalkan di awal tahun 2024. Faktor lain adalah penurunan kinerja sektor manufaktur dan retail, terlihat dari meningkatnya jumlah PHK.
Sementara, Di kuartal IV berbagai program sosial akan kembali hadir, termasuk Makan Bergizi Gratis. Ini akan menjadi stimulus bagi konsumsi dan pertumbuhan ekonomi. Selain itu, Pemerintah baru sudah dilantik, mulai muncul kepastian terkait susunan kabinet dan arah kebijakan ekonomi.
"Oktober 2024 kita mulai mengalami inflasi yang kemungkinan besar akan berlanjut di November dan Desember, ini merupakan indikasi kuat perbaikan daya beli, pertumbuhan kuartal IV pun akan sedikit lebih baik dari kuartal III," ujarnya.
Baca Juga: Apindo Minta Penetapan UMP Tahun 2025 Tetap Pakai Formula PP 51/2023, Ini Alasannya
Selanjutnya: Australia Akan Memangkas Pinjaman Mahasiswa Hingga Rp 166,4 Triliun
Menarik Dibaca: Ini Cara Menghilangkan Noda Darah dari Pakaian
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News