kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2023 Berpotensi Melambat Jadi 5,0%


Senin, 01 Mei 2023 / 12:08 WIB
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2023 Berpotensi Melambat Jadi 5,0%
ILUSTRASI. Aktivitas bongkar muat kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (22/2/2023). Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2023 Berpotensi Melambat Jadi 5,0%.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kantor Riset Ekonomi Makro ASEAN+3 (AMRO) memperkirakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2023 melambat dari tahun 2022 silam.

Dalam dokumen AMRO Annual Consultation Report Indonesia edisi April 2023, lembaga tersebut memperkirakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini akan tumbuh di kisaran 5,0% yoy. Perkiraan pertumbuhan tersebut lebih rendah dari capaian pertumbuhan 5,31% yoy pada tahun 2022. 

Namun, meskipun melambat, lembaga tersebut menyebut prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia 2023 cukup solid di tengah potensi perlambatan ekonomi global. 

Baca Juga: May Day, Sri Mulyani Sebut Kelompok Pekerja Pelaku Utama Penggerak Roda Perekonomian

Ini didorong oleh pemulihan permintaan dalam negeri yang kuat, seiring dengan melandainya tingkat inflasi Indonesia. 

Belum lagi keputusan pemerintah untuk menghapus kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Ini menjadi angin segar bagi prospek turisme. 

Dengan roda perekonomian yang makin berputar, maka kesempatan untuk penyerapan tenaga kerja makin terbuka lebar sehingga akan menambah daya beli masyarakat. 

Selain peristiwa tersebut, AMRO melihat berbagai kebijakan yang dikeluarkan baik pemerintah maupun Bank Indonesia (BI) mampu untuk memperkokoh pertumbuhan ekonomi. 

Salah satunya, kebijakan untuk menjangkar inflasi. Pemerintah telah menggelontorkan subsidi dan memberi bantuan sosial kepada masyarakat. 

Baca Juga: IHSG Naik 1,42% dalam Sepekan, Cermati Sentimen Penggerak untuk Pekan Depan

Kemudian, BI juga telah mengambil langkah pre emptive dengan mengerek suku bunga acuan dari Agustus 2022 hingga awal tahun 2023. 

Lebih lanjut, AMRO juga memuji capaian pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2022.

Pemulihan ekonomi Indonesia terlihat nyata dalam capaian pertumbuhan ekonomi tahun lalu. Pertumbuhan tersebut didorong oleh pemulihan konsumsi dalam negeri dan berkah kenaikan harga komoditas. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×