Reporter: Herlina KD | Editor: Edy Can
JAKARTA. Pemerintah optimis pertumbuhan ekonomi pada kuartal keempat 2012 berkisar 6,1% hingga 6,4%. Salah satu alasannya karena realisasi anggaran belanja yang cukup besar pada akhir 2012 lalu.
Bila prediksi ini tercapai, ini artiya pertumbuhan ekonomi 2012 hanya berkisar 6,3%. Angka ini meleset dari target pemerintah yang sebelumnya sebesar 6,5%. Catatan saja, pada kuartal I, II, dan III tahun 2012 lalu, ekonomi Indonesia tumbuh masing-masing sebesar 6,3%, 6,4% dan 6,17%.
Kendati meleset, Menteri Keuangan Agus Martowardojo tetap senang. Dia berharap Indonesia bisa menjadi negara yang memiliki pertumbuhan ekonomi terbaik kedua di dunia setelah China.
Sebelumnya, Ekonom Senior Bank Pembangunan Asia (ADB) Edimon Ginting mengungkapkan dampak perlambatan pertumbuhan ekonomi di China dan India sebagai imbas krisis Eropa sudah merembet ke dalam negeri. Sehingga, pertumbuhan ekonomi Indonesia berpotensi terkoreksi menjadi 6,3% di tahun ini. Sementara itu, pada tahun 2013 Edimon memperkirakan ekonomi Indonesia bakal tumbuh 6,6%.
Dalam hitungan ADB, ekonomi China pada tahun 2012 hanya akan tumbuh 7,7%, turun ketimbang tahun 2011 yang 9,3%. Sedangkan ekonomi India tahun ini diperkirakan tumbuh 5,6%, turun dari tahun 2011 yang sebesar 6,5%.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Bambang Brodjonegoro juga berharap pada kuartal IV tahun 2012 ekonomi Indonesia bisa tumbuh 6,3%. Jika terealisasi, Bambang yakin secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 6,3%.
Menurut Bambang, sebenarnya Indonesia bisa mencapai pertumbuhan ekonomi 6,5% di tahun 2012 jika penyerapan belanja bisa diperbaiki. "Ekonomi 2012 harusnya masih bisa tumbuh 6,5% tapi meleset jadi 6,3%. Mungkin sebagian karena kita tidak bisa merealiasi belanja, terutama belanja modal," katanya akhir pekan lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News