kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.874   6,00   0,04%
  • IDX 7.309   113,47   1,58%
  • KOMPAS100 1.121   16,19   1,47%
  • LQ45 892   15,10   1,72%
  • ISSI 222   1,61   0,73%
  • IDX30 458   9,73   2,17%
  • IDXHIDIV20 552   12,53   2,32%
  • IDX80 129   1,53   1,21%
  • IDXV30 137   2,25   1,67%
  • IDXQ30 152   3,21   2,15%

Pertamina: Stok BBM di wilayah perbatasan aman


Sabtu, 09 Januari 2016 / 14:58 WIB
Pertamina: Stok BBM di wilayah perbatasan aman


Sumber: Antara | Editor: Dikky Setiawan

BALIKPAPAN. Pertamina menjamin pasokan bahan bakar minyak (BBM) dan gas di perbatasan, yaitu di Nunukan dan Sebatik tetap mencukupi pasca diturunkannya harga oleh pemerintah 5 Januari lalu.

Di sejumlah daerah di Kalimantan Timur, antara lain di Bontang, penurunan harga sempat memicu aksi beli oleh masyarakat sehingga terjadi antrean panjang di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

"Hal seperti itu membuat seolah-olah BBM langka, padahal stoknya cukup. Begitu pula untuk daerah perbatasan seperti Tarakan, terutama Nunukan dan Sebatik. Sekali lagi, kami jamin stok BBM cukup," tegas Humas PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) VI Bagja Mahendra, Sabtu.

Konsumsi rata-rata BBM per bulan di Nunukan adalah 1.300 KL premium, 250 KL solar, dan 80 KL pertamax. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, di wilayah Nunukan terdapat 6 agen premium dan minyak solar (APMS) yang bertugas menyalurkan premium, solar subsidi, dan pertamax.

“Hingga tadi Jumat 8/1, stok rata-rata di APMS masih berada di level 60 Kilo Liter (KL) untuk premium, solar 20 KL, dan pertamax 10 KL,” ungkap Mahendra.

Di Sebatik, terpantau stok di APMS sebanyak 80 KL premium, dan 20 KL solar. Status distribusinya berada di kategori regular.

Pertamina memiliki 3 status untuk distribusi yakni regular, alternatif, dan emergensi. Level regular adalah distribusi lancar tanpa kendala dan menggunakan cara dan jalur yang lazim untuk rute tersebut. Status alternatif adalah penyaluran BBM harus menggunakan rute yang berbeda dari lazimnya untuk menyampaikan BBM kepada masyarakat di suatu kawasan dan mungkin memerlukan waktu lebih lama daripada regular, semetara level status emergensi adalah BBM dikirim dengan cara sedemikian rupa, melewati jalur yang mungkin bukan jalur regular, dengan maksud sampai ke masyarakat secepat-cepatnya.

“Untuk Tarakan, Nunukan, Sebatik, semuanya ada di level regular,” kata Mahendra.

Ia juga menambahkan bahwa pengiriman BBM dari Tarakan dengan menggunakan kapal juga sesuai jadwal. Pada Kamis 7/1 kapal pengangkut BBM dari Tarakan sudah merapat dan bongkar muatan di Nunukan.

Menurut Bagja Mahendra, MOR VI terus menerus memantau pergerakan distribusi BBM dan gas secara real-time guna mengantisipasi potensi gangguan.

"Kami sadar medan distribusi di Kalimantan secara keseluruhan memagn sangat menantang. Karena itu kami maksimalkan seluruh kemampuan distribusi yang ada dengan tetap memperhatikan aspek-aspek keselamatan," demikian Humas Pertamina MOR VI Balikpapan Bagja Mahendra.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×