Reporter: kompas.com | Editor: S.S. Kurniawan
Nadiem menceritakan, sebelum terpilih menjadi menteri, ia sering bertemu Jokowi dan memberikan masukan soal perubahan teknologi maupun strategi pemerintah dalam menghadapi perkembangan revolusi industri 4.0. Tetapi, pembicaraan itu tidak sepenuhnya tentang teknologi, juga sumber daya manusia (SDM) unggul.
"Berdasarkan diskusi itu, maka mungkin Presiden memilih saya karena passion-nya di SDM, passion-nya adalah bagaimana kita bisa membuka setiap potensi pemuda-pemudi di Indonesia. Maka dari itulah, Presiden berpikirnya passion Nadiem di situ, yaitu SDM," ucapnya.
Baca Juga: Cak Imin: Nadiem Makarim dan Wishnutama jadi tantangan bagi Komisi X DPR
Selanjutnya, Nadiem merasa, Jokowi memilih dirinya sebagai menteri agar bisa memberikan inovasi atau lompatan dalam bidang pendidikan. Karena itu, ia menerima amanat dari Presiden sebagai tantangan baru.
"Dan secara pribadi, saya suka hal-hal rumit dan sulit, banyak orang bilang, wah, enggak mungkin dilakukan, diperbaiki. Saya paling senang dengar itu," kata Nadiem.
"Sebelum membangun perusahaan saya, saya juga dibilang begitu, ini apa, enggak mungkin, tapi itu jadi energi buat saya," ujar pendiri Gojek ini.
Penulis: Haryanti Puspa Sari
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Nadiem Gugup di Hadapan Komisi X: Semoga Saya Tak Kecewakan Milenial"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News