kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pengamat: PSN Food Estate Belum Berhasil Tingkatkan Produktivitas Pertanian


Jumat, 12 Januari 2024 / 17:32 WIB
Pengamat: PSN Food Estate Belum Berhasil Tingkatkan Produktivitas Pertanian
ILUSTRASI. Foto udara areal petak persawahan ekstentifikasi untuk food estate di Desa Mulya Sari, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Minggu (9/10/2022). ANTARA FOTO/Makna Zaezar/wsj.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Proyek Strategis Nasional (PSN) di bidang pertanian Food Estate masih menuai pro kontra. 

Pengamat Pertanian Center of Reform on Economic (CORE) Eliza Mardian meninai PSN Food Estate masih belum berhasil meningkatkan produktivitas pertanian. 

"Jika PSN Food Estate berhasil semestinya impor berkurang dalam tiga tahun terakhir, namun ternyata tidak. Artinya masih belum berdampak signifikan," kata Eliza pada Kontan.co.id, Jum'at (12/1). 

Eliza mencontohkan kasus petani di Humbang Hasundutan yang merupakan salah satu tempat pengembangan Food Estate di Sumatera Utara. 

Baca Juga: Berhasil Raup Laba per November, ID FOOD Optimistis Raih Kinerja Positif di 2023

Dia bilang keberadaan lumbung pangan ini di sana justru menghilangkan mata pencaharian utama mereka seperti menanam kopi, padi, andaliman dan sebagainya karena lahannya harus diganti untuk menanam bawang. 

"Alhasil petani pendapatan ketika menjadi petani Food Estate lebih kecil pada saat mereka menanam kopi," kata Eliza. 

Sebelumnya, Kementerian Pertanian (Kementan) membantah Food Estate menjadi program ketahanan pangan yang gagal.  Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga mengatakan saat ini beberapa program Food Estate sudah membuahkan hasil. 

Sebagai contoh, upaya intensifikasi di Kalimantan Tengah berhasil meningkatkan produktivitas di kawasan Pulang Pisau dari tahun ke tahun. 

Dari awal dimulai pada tahun 2020 dengan hasil rata-rata 2,5 ton per ha Gabah Kering Panen (GKP), meningkat menjadi 3,5 GKP ton per di tahun 2021 ha dan meningkat lagi mencapai 5,5 ton per ha tahun 2022. 

Baca Juga: Bantuan Pangan dan SPHP Belum Mampu Meredam Harga Beras, Begini Kata Kemendag

Lokasi lain di Sumba Tengah, kata Boga, juga diklaim pemerintah setempat mampu mengurangi angka kemiskinan di kawasan Food Estate dan sekitarnya. 

"Petani Wonosobo pun merasakan manfaatnya dengan indikator terlihat dari peningkatan produktivitas panen meningkat, jaminan pemasaran komoditas dan peningkatan pendapatan petani di kawasan Food Estate," jelas Kuntoro.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×