Reporter: Agus Triyono | Editor: Dessy Rosalina
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) meminta pemerintah untuk terus melanjutkan Program Wajib Kerja Dokter Spesialis. Mereka bahkan meminta agar wajib kerja yang saat ini hanya dikenakan ke lulusan dokter spesialis obstetri dan ginekolog atau kandungan, anak, bedah, penyakit dalam dan bedah anastesi diperluas.
Kuntjoro Adi Purjanto, Ketua Persi meminta agar semua lulusan dokter spesialis bisa dikenakan kewajiban tersebut. Menurutnya, kebijakan tersebut selama setahun belakangan ini cukup bermanfaat pada pelayanan kesehatan masyarakat.
"Terutama bagi masyarakat di perbatasan dan terpencil yang selama ini kesulitan dalam mendapatkan layanan dokter spesialis," katanya kepada Kontan.co.id, akhir pekan kemarin.
Pemerintah mulai awal tahun ini menerapkan kebijakan wajib kerja bagi lulusan pendidikan profesi program dokter spesialis selama satu tahun. Selama mengikuti program tersebut, nantinya dokter muda akan ditempatkan di rumah sakit daerah terpencil, perbatasan, kepulauan, rumah sakit rujukan regional dan rumah sakit rujukan propinsi.
Dalam mengikuti program tersebut, dokter muda juga diberikan hak untuk mendapatkan fasilitas rumah dinas. Mereka juga diberikan hak, tunjangan dan penghasilan. Donald Pardede, Staf Ahli Menteri Kesehatan Bidang Ekonomi Kesehatan mengatakan, sejak diberlakukan awal tahun hingga Desember ini 870 dokter sudah mengikuti program tersebut.
Mereka ditempatkan di 268 kabupaten dan kota terpencil. "Perkembangannya memang positif. Apakah perlu diperluas, ini perlu dibicarakan termasuk asosiasi profesi," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
