Reporter: Siti Masitoh | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Perputaran uang Lebaran tahun ini diprediksi turun menjadi Rp 137,975 triliun, atau turun 12,29% dari tahun lalu yang mencapai Rp 137,97 triliun.
Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pengembangan Otonomi Daerah Sarman Simanjorang menyampaikan, prediksi menurunnya perputaran uang Lebaran tahun ini sejalan dengan jumlah pemudik yang mengalami penurunan.
Berdasarkan hasil survey yang dilakukan badan kebijakan transportasi pusat statistik, Kementerian Perhubungan maupun akademisi, jumlah pemudik hari raya Idufitri 2025 diperkirakan 146,48 juta orang atau sekitar 52% dari penduduk Indonesia. Perkiraan tersebut mengalami penurunan sebesar 24% persen dibandingkan tahun lalu yang mencapai 193,6 juta pemudik.
“Jika tahun lalu asumsi perputaran uang selama Idulfitri 2024 mencapai Rp157,3 triliun,maka asumsi perputaran tahun ini diprediksi mencapai Rp137,975 triliun, turun 12,28%,” tutur Sarman dalam keterangan tertulisnya, Selasa (18/3).
Baca Juga: Ini Kata Ekonom Indef Proyeksi Perputaran Uang Ramadan dan Lebaran 2025
Adapun prediksi tersebut dihitung dari jumlah pemudik tahun ini sejumlah 146,48 juta orang atau setara dengan 36,26 juta keluarga dengan asumsi per keluarga 4 orang.
Nah, jika rata-rata keluarga membawa uang sebesar Rp 3,75 juta atau naik 10% dari tahun lalu maka potensi perputaran uang diprediksi sebesar Rp 137.975 triliun.
Meski demikian, ia menyebut, jumlah tersebut masih berpotensi naik, jika per keluarga membawa rata rata Rp 4 juta, maka potensi perputaran bisa mencapai Rp 145,04 triliun, sehingga potensi perputaran dikisaran Rp 137-145 triliun.
Baca Juga: Perputaran Uang Ramadan dan Lebaran 2025 Diproyeksi Rp180 Triliun, Berpotensi Menurun
Sarman menilai, terdapat beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya penurunan perputaran uang Lebaran tahun ini. Pertama, jarak libur Nataru dan Lebaran yang sangat berdekatan, sehingga bagi masyarakat yang sempat berlibur selama Nataru tidak lagi merencanakan liburan atau pulang kampung saat libur Lebaran.
Kedua, dengan kondisi ekonomi saat ini masyarakat cenderung menghemat (saving), mengingat dalam beberapa bulan kedepan akan memasuki tahun ajaran baru yang memerlukan biaya masuk sekolah.
Ketiga, maraknya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Keempat, penurunan daya beli masyarakat serta faktor cuaca juga memengaruhi niat masyarakat untuk pulang kampung.
Adapun Bank Indonesia telah mempersiapkan uang layak edar (ULE) sebesar Rp 180,9 triliun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pada periode Ramadan dan Lebaran 2025, namun Ia memprediksi uang layak edar tersebut tidak akan terserap sepenuhnya.
Selanjutnya: Lagi, Harga Emas Mengukir Rekor All Time High, Bertengger di Atas US$ 3.000
Menarik Dibaca: Lagi, Harga Emas Mengukir Rekor All Time High, Bertengger di Atas US$ 3.000
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News