Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan bahwa BI tidak menutup kemungkinan penyesuaian suku bunga acuan jika pelemahan rupiah mengancam stabilitas sistem keuangan.
Ekonom BCA David Sumual mengatakan, pernyataan ini cukup melegakan pasar di tengah gejolak yang terjadi belakangan ini. “Paling tidak ada sinyal dari BI bahwa tidak menutup kemungkinan itu. Sebelumnya ini misteri,” kata David kepada Kontan.co.id, Kamis (26/4).
Ia mengatakan, BI dalam hal ini memberitahukan kepada pasar bahwa tidak mungkin semua bisa selalu dikontrol dengan kebijakan moneter yang independen sementara di sisi lain Indonesia menganut rezim devisa bebas.
Adapun apa yang dilakukan oleh BI ini sama seperti yang dilakukan oleh Singapura yang memberikan pernyataan bahwa tidak menutup kemungkinan penyesuaian suku bunga acuan. “Ini sudah cukup tepat, bisa menenangkan market,” ucap dia.
David mengatakan, tinggal yang perlu diperhatikan adalah imported inflation yang masih tinggi. Selain itu, pemerintah juga dalam hal ini harus memperhatikan dari sisi fiskal meskipun apabila ada pembengkakan untuk bunga utang, Indonesia masih memiliki buffer fiskal yang besar dengan target defisit anggaran sebesar 2,19% dan keterikatan terhadap UU Keuangan di mana ada batasan defisit 3%.
Agus Martowardojo mengatakan, fundamental ekonomi Indonesia kuat, dengan alasan inflasi rendah, defisit neraca berjalan dalam ambang sehat BI, dan pertumbuhan ekonomi yang baik.
"Seandainya kami perlu lakukan penyesuaian, kami lakukan, tapi harus melalui kajian yang baik. Beberapa hari sebelumnya, rupiah berat, tapi hari ini apresiasi,” kata Agus di Gedung BI, Jakarta, Kamis (26/4).
Asal tahu saja, Rupiah telah kehilangan hampir 5% nilainya terhadap dollar AS sejak akhir Januari dan diperdagangkan mendekati terlemahnya dalam lebih dari dua tahun pada hari Kamis.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup pada 13.921 per dollar AS pada hari Kamis. Kurva imbal hasil obligasi pemerintah Indonesia naik, sementara IHSG ditutup turun 2,8%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News