Reporter: Grace Olivia | Editor: Noverius Laoli
Sebab selama ini masih sedikit bank penyalur KUR, terutama bank milik pemerintah, yang memiliki cabang di luar negeri. “Kita akan kerjasama dengan bank-bank di negara setempat untuk mempermudah mereka (TKI). Targetnya ini bisa mulai tahun 2020” kata Ida.
Selanjutnya Ida menyebut, pemerintah tengah mendorong pengiriman tenaga kerja ke sejumlah negara di antaranya Jepang dan Jerman.
Oleh karena itu, harapannya, Kemnaker juga bisa mulai menjajaki kerja sama dengan perbankan di kedua negara itu terkait dengan penyaluran KUR Penempatan TKI.
Baca Juga: Bunga KUR turun tahun depan, anggaran subsidi bunga KUR pemerintah tetap
“Kita sedang mengupayakan proses G-to-G (antarpemerintah) untuk bisa bekerja sama dengan bank di negara-negara tersebut,” ujarnya.
Sementara, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Iskandar Simorangkir mengatakan, kerja sama pemerintah dengan lembaga atau perbankan internasional untuk KUR Penempatan TKI juga dapat mengurangi praktik-praktik ilegal oleh oknum tertentu.
“Misalnya dulu ada bank swasta yang tidak memiliki cabang di luar negeri lalu mengutus agen sebagai kolektor uang pengembalian pinjaman dari TKI. Lalu uang itu malah dibawa lari oleh oknum agen itu,” Iskandar bercerita.
Baca Juga: Hingga September 2019, realisasi penyaluran KUR mencapai Rp 115,9 triliun
Kerja sama pemerintah dengan bank di luar negeri, selain memudahkan para pekerja migran juga cukup menguntungkan bagi bank mitra. Pasalnya, Iskandar menyebut, collection fee yang dikumpulkan oleh bank sendiri bisa mencapai 3%-4% dari total bunga KUR Penempatan TKI.
“Tapi ini belum baku, hanya sebagai gambaran. Skema pastinya ke depan nanti Menaker yang membuat,” tandas Iskandar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News