kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Permintaan banyak, penerbitan Samurai Bond diprediksi mencapai target


Jumat, 03 Juli 2020 / 14:54 WIB
Permintaan banyak, penerbitan Samurai Bond diprediksi mencapai target
ILUSTRASI. Kementerian Keuangan menerbitkan Surat Berharga Negara (SBN) valas berdenominasi yen Jepang atau Samurai Bond


Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menerbitkan Surat Berharga Negara (SBN) valuta asing (valas) berdenominasi yen Jepang atau Samurai Bond. Adapun target dari penerbitan Samurai Bond ini adalah sebesar JPY 100 miliar dengan lima seri.

Kelima seri tersebut adalah RIJPY0723 dengan tenor 3 tahun, RIJPY0725 dengan tenor 5 tahun, RIJPY0727 dengan tenor 7 tahun, RIJPY0730 dengan tenor 10 tahun, dan RIJPY0740 dengan tenor 20 tahun.

Ekonom Senior Institut Kajian Strategis Universitas Kebangsaan Republik Indonesia Eric Alexander Sugandi menilai, permintaan dari surat utang ini memang tersedia, terutama dari institusi finansial di Jepang.

Baca Juga: Pemerintah terbitkan Samurai Bond Sebesar 100 miliar yen, tenor terpanjang 20 tahun

"Jepang menjalankan kebijakan fiskal yang ekspansif dan juga menjalankan quantitative easing (QE). Artinya, ada injeksi dana ke perekonomian Jepang," ujar Eric kepada Kontan.co.id, Jumat (3/7).

Sebagian dari dana tersebut, pada akhirnya akan masuk ke lembaga finansial, perbankan, dan non-bank financial institutions (NBFI) di Jepang.

Kemudian, berbagai lembaga finansial ini akan menginvestasikan dana mereka ke aset yang menawarkan return yang tinggi, termasuk ke samurai bond. Jadi, terdapat kemungkinan penerbitan samurai bond ini bisa mencapai target.

"Kemungkinan bisa mencapai target untuk samurai bond ini," kata Eric.

Secara terpisah, Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Febrio Nathan Kacaribu juga menyampaikan, penerbitan SBN sebagai salah satu sumber pembiayaan defisit di tahun ini dilakukan dengan konteks oportunistik.

Beberapa hal yang menjadi pertimbangan pemerintah adalah kondisi pasar saat ini, serta pertimbangan mengenai kebutuhan pemerintah sampai dengan akhir tahun.

Baca Juga: BKF: Penerbitan SBN valas mempertimbangkan kondisi pasar dan kebutuhan pemerintah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×