Reporter: Riendy Astria | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Jika program perluasan areal perkebunan tebu sebesar 350.000 hektare (ha) tidak tercapai pada awal 2012, bisa dipastikan target program swasembada gula sebesar 5,7 juta ton pada 2014 akan sulit tercapai. Memasuki tahun kedua sejak 2009, baru ada realisasi seluas 25.000 ha lahan di kabupaten Merauke.
Dirjen AGRO Kementerian Perindustrian Benny Wahyudi menyebut, kunci sukses program swsembada gula adalah ketersediaan lahan tebu dan pemberian bibit. "Apabila di awal 2012, masalah lahan sekitar 350 ribu ha dapat diselesaikan, maka target swasembada gula masih mungkin tercapai," ujarnya, Senin (20/6). Namun, kenyataannya, baru ada 25.000 ha yang terealisasi.
Benny mengatakan, perluasan 25.000 ha di Merauke akan menghasilkan gula kristal putih setara 150.000 ton.
Anggota Komisi VI Atte Sugandi menyatakan pesimis program swasembada gula pada 2014 akan tercapai. Masalahnya, produksi gula per Mei 2011 baru mencapai 385.000 ton. "Padahal target untuk 2011 sendiri adalah 2,7 juta ton," jelasnya dalam RDP beberapa waktu lalu.
Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian Gamal Nasir mengatakan, jika tidak ada tambahan lahan untuk perkebunan tebu, maka pada 2014 produksi gula hanya sekitar 3,5 juta ton. Dengan begitu bisa dikatakan, target swasembada gula sebesar 5,7 juta ton tidak tercapai.
Lanjut Gamal, jika lahan seluas 350.000 ha dapat tercapai, maka akan menghasilkan produksi gula sebanyak 2,13 juta ton. "Ini sangat besar untuk bisa mencapai target swasembada gula nasional," tambahnya.
Mengenai penyediaan lahan, Dirjen Perdagangan Luar Negeri Deddy Saleh mengatakan, pada awalnya Kemenhut sudah berjanji akan memberikan areal lahan untuk perkebunan tebu, namun sampai saat ini belum jelas perkembangannya. "Waktu target swasembada gula disampaikan pemerintah pada 2009, Kemenhut sepakat untuk penyediaan lahan, namun sekarang belum ada realisasi yang jelas," ujar Deddy.
Sementara itu, kini pemerintah memberi bantuan kepada petani berupa bibit, pupuk, insentif tenaga kerja, bantuan pengairan, penataan varietas, dan pemberdayaan petani sebagai upaya mencapai terget swasembada gula.
"Bantuan yang diberikan berasal dari APBN, untuk 2011 sebesar Rp 88 miliar, dan tahun 2012 direncanakan Rp 204 miliar. Diharapkan bantuan ini bisa membantu pencapaian swasembada gula nasional," kata Gamal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News