kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perkuat Kualitas Data Makroekonomi, BPS Luncurkan Neraca Institusi Terintegrasi


Selasa, 22 November 2022 / 16:23 WIB
Perkuat Kualitas Data Makroekonomi, BPS Luncurkan Neraca Institusi Terintegrasi
ILUSTRASI. Badan Pusat Statistik baru saja meluncurkan Neraca Institusi Terintegrasi (NIT) yang merupakan kerangka kerja makro ekonomi yang menyajikan data perekonomian nasional secara komprehensif.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) meluncurkan Neraca Institusi Terintegrasi (NIT) yang merupakan kerangka kerja makro ekonomi yang menyajikan data perekonomian nasional secara komprehensif.

Penyusunan NIT ini bekerjasama dengan Bank Indonesia (BI) dan mendapat dukungan penuh dari Kementerian Keuangan, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai penyedia data utama.

Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, hadirnya NIT ini diharapkan dapat memberikan gambaran menyeluruhan terkait aluran ekonomi institusi, serta sebagai insight bagi pemerintah dalam menyusun evaluasi kebijakan di masa mendatang.  Proses penyusunan NIT dilakukan melalui serangkaian tahapan mulai dari pengumpulan data dari kementerian/lembaga, rekonsiliasi data, hingga review, dan analisis data.

Margo bilang, selama penyusunan NIT, BPS juga dibantu International Monetary Fund (IMF) dan Australian Bureaui Statistic dalam bentuk technical assistance dan berbagai workshop.

"NIT merupakan muara dari data makro ekonomi yang terintegrasi, komprehensif dan koheren. Oleh sebab itu, kolaborasi dan kerjasama antar instansi dalam penyusunan NIT harus tetap dijaga dan terus diperkuat," ujar Margo dalam acara Sosialisasi Necara Institusi Terintegrasi, Selasa (22/11).

Baca Juga: Potensi Resesi Global Mengancam, BPS Soroti Sektor Perdagangan

Penyusunan NIT juga dilakukan dengan melakukan harmonisasi untuk memastikan konsistensi data makro ekonomi, seperti harmonisasi data Produk Domestik Bruto (PDB) dari tiga sisi pendekatan, baik produksi, pengeluaran, dan pendapatan.

Sementara itu, Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu mengatakan, data makro ekonomi yang lengkap sangat dibutuhkan dalam mengambil kebijakan, terlebih lagi di tengah kondisi perekonomian global yang penuh ketidakpastian.

"Apalagi kalau datanya diperbaiki dan diupdate, tentunya akan menghasilkan kebijakan yang lebih efektif lagi ke depannya," kata Febrio dalam kesempatan yang sama.

Menurut Febrio, data yang semakin kredibel akan membuat kebijakan yang diambil pemerintah akan juga semakin kredibel dan siap untuk membawa Indonesia di panggung Internasional guna memberikan solusi-solusi yang semakin kredibel juga.

"Dengan demikian, dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung dengan sangat kuat peluncuran dari NIT Indonesia ini," imbuh Febrio.

Baca Juga: 6 Risiko yang Membayangi Ekonomi Indonesia di 2023, Amankah Kita dari Resesi?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×