kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perkuat ketahanan pangan saat pandemi, Kementan dorong pengembangan sagu


Selasa, 20 Oktober 2020 / 16:47 WIB
Perkuat ketahanan pangan saat pandemi, Kementan dorong pengembangan sagu


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Noverius Laoli

Kemudian dalam rangka meningkatkan kualitas dilakukan melalui sarana dan prasarana pengolahan sagu. Serta adanya bimbingan teknis.

"Tapi yang jauh lebih penting adalah diversifikasi pangan dari sagu. Tidak hanya untuk papeda, tetapi juga bisa untuk produk lain," ujar Momon.

Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, mengatakan, berdasarkan keterangan dari FAO (Food Agricultural Organization) bahwa negara di dunia perlu mewaspadai kemungkinan terjadinya krisis pangan akibat pandemi.

Agus menyebut, sebelum adanya peringatan FAO itu, presiden Jokowi telah memberikan arahan untuk meningkatkan produksi bahan pangan dalam negeri agar rantai pasok tidak terganggu. Pemerintah juga terus mendorong diversifikasi produk dan konsumsi agar bisa menjaga ketahanan pangan nasional.

Baca Juga: Prabowo Subianto temui Ma'ruf Amin, ini yang dibahas

"Peningkatan diversifikasi pangan lokal dilakukan melalui penyebaran inovasi produk pangan yang sehat dan bergizi sehingga bisa berikan opsi ke masyarakat untuk konsumsi berbagai sumber pangan bernutrisi lainnya selain beras, contohnya sagu. Ini kita dorong kearifan lokal," kata Agus.

Agus mengatakan, saat ini posisi pangan Indonesia masih tergantung pada ketersediaan beras. Namun kondisi di masa mendatang, diprediksi pada 2050 kelangkaan pangan bisa saja terjadi jika tidak dikembangkan pangan lain sebagai pasokan pangan nasional.

"Pemerintah telah menjadikan program peningkatan pengelolaan sagu nasional sebagai salah satu program prioritas," ujar Agus.

Selanjutnya: BRG dorong pemanfaatan lahan gambut untuk usaha pertanian masyarakat

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×