kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   7,71   0.83%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perkembangan Covid-19, klaster perkantoran jadi perhatian masyarakat


Jumat, 07 Agustus 2020 / 22:46 WIB
Perkembangan Covid-19, klaster perkantoran jadi perhatian masyarakat
ILUSTRASI. Tim medis Puskesmas Kecamatan Duren Sawit memberikan pelayanan rapid test bagi warga yang bermukim di Kampung Sumur, Jakarta Timur, Selasa (4/8). Rapid test ini dilakukan untuk mendeteksi penyebaran Covid-19 di pemukiman padat penduduk tersebut.KONTAN/Fra


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

Ascobat menjelaskan langkah-langkah menerapkan protokol kesehatan di dalam ruangan kantor, di antaranya memperhatikan jumlah orang dengan menyesuaikan ukuran ruangan, mematikan pendingin ruangan, menjaga sirkulasi ruangan, serta tidak berlama-lama berada di ruangan.

“Maka dari itu disarankan sebaiknya kalau rapat atau berkantor itu tidak terlalu lama di dalam satu ruangan yang tertutup, ” imbuhnya.

Disebutkan juga oleh Wiku bahwa perkantoran yang telah menjadi klaster penyebaran Covid-19 hanya bisa dibuka kembali setelah prosedur keselamatan sudah dijalankan.

“Sampai dengan situasinya bisa dikendalikan lagi, setelah semuanya bersih yang sudah dilakukan tracing kemudian juga sudah hasilnya ternyata negatif atau kalau positif suruh isolasi mandiri, maka baru bisa berkantor lagi,” ungkap Wiku.

Sejalan dengan ucapan Ascobat, Wiku menjelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penegakan protokol kesehatan, seperti adaptasi kebiasaan baru dalam menggunakan lift.

“Biasanya dikasih tanda di liftnya paling isinya cuma 4 orang atau bahkan ada yang isinya 6 orang karena liftnya besar, jadi pastikan memang jaraknya cukup begitu ya, ” tutur Wiku.

Wiku menegaskan bahwa masyarakat harus sadar jika mereka berada di sebuah klaster. Jika sudah ada yang positif segera dirawat atau diisolasi mandiri, bersihkan tempat-tempat yang terkontaminasi, serta pastikan masyarakat menerapkan protokol kesehatan.

Baca Juga: Pemerintah kucurkan Rp 27 triliun dari APBN dukungan program PEN daerah 2020

Dalam menyadarkan masyarakat akan potensi bertambahnya klaster baru, Ascobat beranggapan bahwa pemberian informasi kepada masyarakat penting untuk menyesuaikan dengan bahasa dan budaya lokal.

“Ini bersifat lokal spesifik, sehingga barangkali kita perlu menyampaikan bahwa ada prinsip-prinsip protokol kesehatan yang kita sudah tau kan masker, cuci tangan, jaga jarak, itu diterapkan dalam konteks budaya lokal,” ucapnya.

Sebagai penutup konferensi pers, Wiku mengimbau kepada masyarakat untuk tetap disiplin serta bergotong royong dalam menjalankan protokol kesehatan untuk menghadapi Covid-19.

“Mari kita gotong royong saling mengingatkan, mengingatkan diri sendiri dan juga mengingatkan saudara kita teman kita tempat kita bekerja sehingga semua menjalankan protokol kesehatan dengan disiplin,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×