kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Peringkat kompetitif digital masih rendah, Jokowi minta percepat transformasi digital


Senin, 03 Agustus 2020 / 12:04 WIB
Peringkat kompetitif digital masih rendah, Jokowi minta percepat transformasi digital
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo memberi pengarahan melalui video conference di Istana Merdeka, Senin (27/7/2020).


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo meminta percepatan dalam transformasi digital Indonesia. Pasalnya hingga saat ini tingkat kompetitif digital Indonesia masih sangat rendah. Berdasarkan survei Institute for Management Development (IMD), Indonesia berada pada peringkat 56 dari 63 negara dalam daya saing digital.

"Memang kita di bawah sekali lebih rendah dibandingkan dengan beberapa negara tetangga kita di ASEAN," ujar Jokowi saat membuka rapat terbatas di Istana Merdeka, Senin (3/8).

Baca Juga: Serapan minim, ternyata 40% anggaran penanganan wabah corona belum punya DIPA

Jokowi menyampaikan saat ini Thailand berada di peringkat 40, Malaysia 26, dan Singapura peringkat 2. Hal itu ditekankan untuk menjadi perhatian ke depan.

Pemerintah akan melakukan percepatan penyediaan layanan internet. Langkah itu dilakukan di 12.500 desa atau kelurahan serta di titik-titik layanan publik.

Jokowi juga meminta pembuatan peta jalan dalam pengembangan transformasi digital di Indonesia. Termasuk di antaranya adalah pembangunan pusat data. "Percepat integrasi pusat data nasional. Saya kira ini juga sudah kita bicarakan," terang Jokowi.

Jokowi juga mendorong pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Target SDM untuk pemenuhan kebutuhan digital ke depan mencapai 9 juta hingga 15 tahun ke depan. "Kurang lebih 600.000 per tahun sehingga kita bisa membangun sebuah ekosistem yang baik bagi tumbuhnya talenta digital kita," jelas Jokowi.

Baca Juga: Lima bulan sejak kasus corona di Indonesia muncul, Jokowi: Kematian masih tinggi

Terakhir Jokowi juga menekankan penyelesaian regulasi berkaitan dengan skema pendanaan dan pembiayaan transformasi digital. Dari sektor regulasi, saat ini Indonesia masih melakukan pembahasan terkait Undang Undang Perlindungan Data Pribadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×