Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Neraca perdagangan Indonesia kembali mencetak surplus pada bulan Februari 2021. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, surplus neraca dagang pada bulan lalu sebesar US$ 2,00 miliar.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, surplus neraca perdagangan pada bulan lalu disebabkan oleh nilai ekspor yang lebih besar daripada nilai impor. Terperinci, nilai ekspor pada Februari 2021 tercatat US$ 15,27 miliar. Sementara, nilai impor pada tahun lalu sebesar US$ 13,26 miliar.
“Pergerakan nilai ekspor dan impor Indonesia pada Februari 2021 ini tak lepas dari peningkatan dan penurunan permintaan komoditas, juga pergerakan harga komoditas,” ujar Suhariyanto, Senin (15/3).
Baca Juga: Neraca dagang Februari 2021 surplus US$ 2,00 miliar
Seperti contohnya Indonesian Crude Price (ICP) yang pada bulan Januari 2021 tercatat sebesar US$ 53,17 per barel. Pada bulan Februari 2021, ICP naik 13,52% mom menjadi US$ 60,36 per barel. Pun bila dibandingkan dengan Februari 2020, ini naik 6,62% year on year (yoy).
Kemudian, ada beberapa komoditas non minyak dan gas (non migas) yang juga mengalami peningkatan harga, seperti minyak kelapa sawit yang naik 2,73% mom dan kalau dibandingkan dengan Februari 2020, meroket 39,59% yoy.
Kemudian, ada juga komoditas karet yang mengalami kenaikan 2,12% mom dan secara tahunan harganya meningkat pesat 45,49% yoy. Selain itu, ada juga kenaikan harga timah, tembaga, juga perak.
Sebaliknya, ada beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga, seperti batubara yang turun 0,10% mom meski secara tahunan masih meningkat 28,24% yoy.
Harga emas juga terpantau turun 3,15% mom meski secara tahunan masih naik 13,22% yoy. Kemudian, ada juga penurunan harga dari minyak kernel.
Selanjutnya: BPS: Ekspor Februari 2021 sebesar US$ 15,27 miliar, naik 8,56% dari tahun lalu
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News