Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Imbas peretasan yang terjadi pada Pusat Data Nasional Sementara 2 (PDNS 2) turut dirasakan Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional (Gapensi). Ini menyebabkan terhambatnya layanan Sertifikat Badan Usaha (SBU) dan Sertifikat Kompetensi Kerja (SKK).
Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) Gapensi, Andi Rukman Nurdin mengatakan peretasan yang menimpa PDNS 2 belangsung hampir satu bulan sehingga sumber pemasukan dari penerbitan SBU dan SKK pun mandek.
“Itu praktis langsung down sudah satu bulan lebih, karena memang sumber pemasukannya dari situ, baik SKK maupun SBU sama-sama sekali mati,” ujarnya saat ditemui di Graha Gapensi, Jakarta, Senin (22/7).
Baca Juga: Peretasan PDNS, Kementerian PUPR Sebut 462 Data Hilang
Andi menjelaskan, terhambatnya sistem layanan SBU dan SKK terjadi sejak 20 Juni hingga 18 Juli 2024. Sementara itu, dari 18 Juli hingga hari ini tercatat ada 700 badan usaha yang tidak mampu diproses untuk penerbitan SBU maupun SKK.
Dia bilang, nilai kerugian yang didapatkan pihaknya dari peretasan PDNS 2 tersebut terbilang cukup besar. Sayangnya, dia tidak bisa menyebutkan berapa besar nominalnya.
“Saya pikir keamanan negara dalam bidang ini tidak terjadi lagi, menurut saya ini kelalaian yang luar biasa, ditanya kerugiannya kami sama sekali lumpuh,” jelas dia.
Andi menuturkan, down-nya sistem layanan tersebut menjadi pengalaman besar agar para stakeholder konstruksi melakukan backup data. Untuk itu, dia berharap pada tanggal 24 Juli 2024 mendatang sistem telah kembali normal seperti yang dijanjikan pemerintah.
“Kalau ngga ada backup kondisinya seperti ini, di lain sisi kita harus melakukan digitalisasi tapi di sisi lain ada hal seperti ini. Maka ini menjadi pengalaman sangat berharga buat kita semua supaya kita di seluruh sektor ini membuat backup data,” jelasnya.
Andi berharap, PDSN bisa pulih segera dan semua sistem ini normal kembali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News