Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Ketua Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) Kementerian PUPR, Taufiq Widjoyono mengungkapkan peretasan yang menimpa Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) menyebabkan hilangnya beberapa data.
Taufiq menyebutkan, data yang hilang tersebut terdiri dari 291 data Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Kerja (LPPK) konstruksi, 84 data asosiasi badan usaha, 85 data asosiasi profesi dan 2 asosiasi rantai pasok. Data tersebut merupakan hasil pencatatan yang dilakukan hingga 19 Juni 2024.
Selain itu, Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) pada file dokumen pengalaman Sertifikat Badan Usaha (SBU) dan file dokumen pengalaman Sertifikat Kompetensi Kerja (SKK) yang tercatat hingga 20 Juni 2024 juga turut raib.
“Kerugian dari sistem yang down tadi, tendernya terlambat, harus diulang, dan lain-lain. Jadi termasuk juga data yang luar biasa, kita nggak bisa menilai data yang hilang tadi, itu kerugian yang terbesar,” ujarnya saat ditemui di Graha Gapensi, Jakarta, Senin (22/7).
Taufiq menjelaskan, peretasan pada sistem PDNS berlansung sejak 20 Juni hingga 18 Juli 2024, ini menyebabkan sistem layanan tidak bisa diproses hingga hilangnya data. Untuk itu, pelaku usaha konstruksi diminta untuk mengupload ulang data yang hilang pada sistem E-Simpan.
“Data hilang itu sudah enggak ketemu, terpaksa teman-teman (pelaku usaha konstruksi) harus mengupload lagi, mengisi lagi, itu kerugian yang menurut saya lebih mahal daripada sekedar uang,” jelas dia.
Taufiq mengungkapkan, saat ini layanan sudah kembali beroperasi secara normal namun masih dalam tahap uji coba. Menurutnya, pada tanggal 24 Juli 2024 sistem akan kembali seperti sedia kala.
“Jadi, sejak 18 Juli sebenarnya sudah normal cuma statusnya masih uji coba, karena kan kita belum yakin betul ini bener atau tidak, tapi 24 Juli kita kan berjalan resmi, normal,” ungkap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News