kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Percepat penyaluran oksigen, pemerintah bentuk Satgas Oksigen Covid-19


Jumat, 09 Juli 2021 / 18:37 WIB
Percepat penyaluran oksigen, pemerintah bentuk Satgas Oksigen Covid-19
ILUSTRASI. Percepat penyaluran oksigen, pemerintah bentuk Satgas Oksigen Covid-19


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, setiap provinsi di Jawa akan membentuk Satgas Oksigen untuk mengetahui kebutuhan oksigen dalam penanganan Covid-19 di setiap rumah sakit. 

Satgas ini akan mendata menggunakan sistem yang telah disiapkan Kementerian Kesehatan.

“Nanti Satgas Oksigen ini akan berhubungan dengan satgas di kantor pusat yang akan menghubungkan antara kebutuhan masing-masing rumah sakit di provinsi terhadap produsen-produsen yang ada di Indonesia dan bahkan kalau memang memerlukan kita akan melakukan impor oksigen,” ujar Budi dalam konferensi pers virtual, Jumat (9/7).

Budi melanjutkan, kebutuhan oksigen sebelumnya sekitar 400 ton per hari. Namun, setelah terjadi lonjakan kasus saat ini kebutuhan oksigen semakin meningkat menjadi ke 800 ton per hari dan bahkan mencapai 1.000 ton per hari.

Baca Juga: Hingga semester I 2021, Kemenkeu telah salurkan Rp 2,6 triliun insentif nakes

“Yang kita sekarang sedang mempersiapkan, berdasarkan perhitungan kita, kita mungkin memerlukan dengan sangat konservatif sampai 2.400 ton per hari,” ujar dia.

Menurut Budi pihaknya sudah mempersiapkan bagaimana mensuplai kebutuhan oksigen tersebut untuk masing-masing rumah sakit yang ada di Jawa dan Bali. Kemenkes telah melakukan simulasi kebutuhan oksigen.

Menurutnya, hampir seluruh kota di luar Pulau Jawa kondisi rumah sakitnya relatif cukup baik. Meski begitu, belajar dari pengalaman di Pulau Jawa, Kemenkes mesti memastikan pasokan oksigen lebih siap.

“Dan kita sudah menghitung kebutuhan oksigen ke masing-masing provinsi. Kita juga sudah membuat website khusus dimana setiap rumah sakit bisa memastikan data kebutuhannya, sehingga kita tahu, sisa oksigennya 12 jam lagi, 24 jam sehingga kita di pusat bisa membantu melakukan intervensi untuk memenuhi kebutuhan oksigen ini,” tutur Budi.

Selanjutnya: Penuhi kebutuhan obat Covid-19, Menko Luhut: Tindak tegas produsen nakal

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×