kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perbaikan cukup positif pada jumlah kasus Covid-19 hingga tingkat hunian rumahsakit


Senin, 27 September 2021 / 06:05 WIB
Perbaikan cukup positif pada jumlah kasus Covid-19 hingga tingkat hunian rumahsakit


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melonggarkan pembatasan sosial, terutama dalam dalam bidang ritel, rekreasi dan tempat kerja. Ada perbaikan cukup baik dalam sepekan ini. Tingkat hunian tempat tidur nasional di rumahsakit juga tetap terjaga di 11%. Sementara tingkat kasus positif Covid-19 nasional masih di bawah 5%. 

Kini seluruh wilayah Jawa-Bali telah keluar dari tingkat pembatasan tertinggi level 4. Tingkat positif secara nasional pun sebesar 2% untuk rata-rata perubahan selama tujuh hari (7DMA), turun dari 3% minggu lalu. 

Tes antigen tetap lebih tinggi pada 80% dari total tes nasional. Tingkat positif dari tes antigen dan tes PCR masing-masing mencapai 0,5% dan 5% pada basis 7DMA. 

Angka pemulihan di seluruh provinsi terus membaik. Hanya ada tiga wilayah yang angka pemulihan di bawah 90% diantaranya Aceh (86%), Lampung (89%), dan Kalimantan Utara (89%). Angka ini jauh membaik dari pekan lalu.

Baca Juga: UPDATE Corona Indonesia, 26 September: Tambah 1.760 kasus baru, ingat prokes

Tingkat hunian tempat tidur rumahsakit (BOR) di semua provinsi secara nasional tetap terkendali, mengarah ke ~ 11% BOR nasional per kemarin. Pemerintah telah memperpanjang pembatasan sosial (PPKM) secara nasional hingga 4 Oktober. 

Namun, pemerintah membuat relaksasi lebih banyak di daerah-daerah dengan pembatasan Level 3 dan lebih rendah diantaranya:
• Anak-anak berusia di bawah 12 tahun diperbolehkan memasuki pusat perbelanjaan
dengan bimbingan dari orang tua, di beberapa kota besar yaitu Jakarta, Bandung (Jawa Barat), Semarang (Jawa Tengah), Yogyakarta, dan Surabaya (Jawa Timur),
• Bioskop diperbolehkan beroperasi dengan kapasitas 50%
• Kompetisi sepak bola yang akan datang (Liga 2) diperbolehkan untuk dimulai dengan maksimal 8 pertandingan dalam seminggu
• Karyawan di sektor yang tidak penting diperbolehkan ke kantor dengan kapasitas 25% dan bukti vaksinasi.

"Penilaian metrik layanan kesehatan kami menunjukkan kinerja yang relatif sama seperti minggu lalu ketika sebagian besar wilayah mencatat kasus harian dan kematian per populasi yang dapat dikontrol, meskipun kasus aktif per populasi di beberapa provinsi di luar Jawa masih tinggi," jelas Muhammad Naufal Yunas, Analis BRIDanareksa Sekuritas dalam riset. 

Baca Juga: Airlangga beberkan upaya keluar dari krisis dengan strategi ekonomi sirkular

Stok vaksin secara nasional telah meningkat sebesar 8,2% setiap minggu, meskipun stok menurun sebesar 1,8% setiap akhir pekan. Ini karena tingkat pemanfaatan yang lebih tinggi sebesar 76% dari sebelumnya 73%. 

Kecepatan vaksinasi minggu ini telah sedikit meningkat sejak minggu lalu, dengan 8% memiliki jab pertama dan 7% jab kedua. Titik pemesanan kembali untuk sebagian besar wilayah di Jawa (kecuali Jawa Tengah) masih lebih lama pada minggu ke-3 hingga ke-4 Oktober. 

"Beberapa provinsi di luar Jawa memiliki waktu yang lebih terbatas, mencerminkan perlunya lebih banyak vaksin untuk didistribusikan ke daerah-daerah di luar Jawa," ujar Helmy Kristanto Analis BRIDanareksa Sekuritas dalam riset. 

Per 23 September, Indonesia telah memberikan lebih dari 138 juta stok secara nasional dan memvaksinasi lebih dari 82 juta orang. Angka ini setara dengan 31% dari populasi dengan 17% divaksinasi lengkap. 

Dalam program vaksinasi swasta (Vaksin Gotong Royong), lebih dari 980.000 orang telah divaksinasi, dengan 748.000 orang telah divaksinasi lengkap.

Baca Juga: Ada asesmen nasional untuk SMA, PTM terbatas di Jakarta dihentikan 4 hari

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×