Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah korban meninggal dunia akibat bencana banjir dan longsor (bansor) di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat terus bertambah. Hingga Selasa (16/12/2025), total korban tewas mencapai 1.030 jiwa.
Selain itu, BNPB melaporkan 205 orang dinyatakan hilang, sementara sekitar 7.000 warga mengalami luka-luka akibat bencana yang melanda 52 kabupaten di tiga provinsi tersebut.
Dari sisi kerusakan, BNPB mencatat 186.488 unit rumah terdampak, terdiri dari 146.910 unit rusak berat, 8.695 unit rusak sedang, dan 30.883 unit rusak ringan.
Baca Juga: Purbaya Bakal Tarik Belanja K/L Tak Terserap, Demi Jaga Defisit APBN 2025 di Bawah 3%
Kerusakan juga terjadi pada infrastruktur publik. BNPB mencatat kerusakan terhadap 1.600 fasilitas umum, yang meliputi 219 fasilitas kesehatan, 967 fasilitas pendidikan, 434 rumah ibadah, 290 gedung atau kantor, serta 145 jembatan.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menegaskan pemerintah memiliki kapasitas dan kekuatan untuk menangani bencana yang terjadi di wilayah Sumatra. Pemerintah telah mengerahkan puluhan helikopter dan belasan pesawat untuk mendukung evakuasi serta distribusi bantuan ke daerah terdampak.
“TNI kuat, Polri kuat, BNPB kuat, Basarnas kuat. Mampu kita kerahkan puluhan helikopter dalam waktu singkat, belasan pesawat terbang,” ujar Prabowo saat memimpin sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (15/12/2025).
Prabowo juga menyinggung pengiriman bahan bakar minyak (BBM) ke wilayah terdampak yang dilakukan menggunakan pesawat Hercules sebagai bukti kesiapan negara dalam kondisi darurat.
“Ada tempat-tempat yang tiap hari BBM diantar dengan pesawat terbang, dengan Hercules. Ini hanya bisa dilakukan oleh negara yang kuat,” katanya.
Presiden menambahkan, wilayah-wilayah yang terisolasi tetap menjadi prioritas utama penanganan, terutama melalui dukungan helikopter.
Baca Juga: Mengupas Visi Stuart Rogers untuk Masa Depan HSBC Indonesia
Ia mengaku baru saja meninjau langsung lokasi terdampak di Takengon dan Bener Meriah, Aceh.
“Ketinggian 1.800 hingga 2.000 meter, kabut tebal, tapi penerbang-penerbang kita terbang setiap hari. Ini suatu hal yang perlu kita banggakan,” ujarnya.
Pernyataan tersebut sekaligus merespons kritik yang menyebut pemerintah tidak hadir dalam penanganan bencana. Menurut Prabowo, anggapan tersebut tidak benar dan justru muncul dari pihak-pihak yang khawatir melihat kekuatan Indonesia.
Selanjutnya: Harga Melesat Tajam, Lima Saham Ini Disuspensi oleh BEI pada Hari Ini (16/12)
Menarik Dibaca: Simak Rekomendasi Saham dari BNI Sekuritas Selasa (16/12)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













