Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memastikan pemerintah akan menjaga defisit APBN 2025 tetap berada di bawah 3% terhadap produk domestik bruto (PDB).
Salah satu strategi yang ditempuh adalah dengan mengendalikan pengeluaran, termasuk menarik kembali alokasi belanja kementerian/lembaga (K/L) yang tidak terserap.
“Kita kenal kan di bawah 3% (aturan defisit), jadi tidak akan melanggar undang-undang. Kita monitor terus hampir setiap hari di sana, di Kemenkeu. Jadi strateginya ya pengendalian-pengendalian pengeluaran udah dilakukan,” ujar Purbaya kepada awak media di kompleks istana Kepresidenan, Senin (16/12/2025).
Menurutnya, upaya pengendalian belanja tersebut telah dilakukan sejak beberapa waktu lalu. Purbaya bilang kini pihaknya di Kemenkeu tinggal memantau realisasi belanja K/L hingga akhir tahun untuk memastikan defisit tetap aman.
Purbaya juga bilang, terdapat sejumlah K/L yang tidak dapat merealisasikan belanjanya sehingga anggarannya dikembalikan ke kas negara. Langkah ini menjadi salah satu bantalan fiskal untuk menahan pelebaran defisit.
Baca Juga: Mengupas Visi Stuart Rogers untuk Masa Depan HSBC Indonesia
“Ada beberapa (K/L) yang nggak bisa belanja, kita lihat. Harusnya sih masih aman di bawah 3% (defisit),” ujarnya.
Terkait besaran anggaran belanja yang telah dikembalikan, Purbaya mengakui belum seluruhnya dihitung. Ia menyebut terdapat beberapa tahap pengembalian anggaran dari sejumlah K/L.
“Masih belum dijumlah semua. Kemarin ada yang bilang balikin Rp 100 triliun. Sebelumnya kan ada Rp 3,5 triliun, ada lagi yang balikin. Sudah naik Rp 4,5 triliun, cuma ada lagi yang balikin yang kita belum rekapitulasi, belum dijumlahkan semua totalnya,” paparnya.
Ia menambahkan, fenomena belanja yang tidak terserap sepenuhnya merupakan pola yang hampir selalu terjadi setiap tahun anggaran. Oleh karena itu, pemerintah sejak awal tidak pernah mengasumsikan serapan belanja mencapai 100%.
“Begini, setiap tahun tuh tidak pernah ada yang 100% menyerap. Kita asumsikan awal, 99% menyerap, itu pun nanti ada yang balikin lagi. Jadi mungkin ada yang di bawah itu nanti,” pungkas Purbaya.
Purbaya mengaku akan terus memantau realisasi belanja dan penerimaan negara hingga akhir tahun guna memastikan pengelolaan fiskal tetap berada dalam koridor yang aman dan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
Selanjutnya: Kurs Transaksi BI Selasa, 16 Desember 2025: USD, EUR, CNY, dan Mata Uang Lain
Menarik Dibaca: Adopsi AI Berkembang Sangat Masif, Termasuk di Kalangan UMKM
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













