Reporter: Grace Olivia | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Koordinator bidang Perekonomian mencatat realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sepanjang tahun ini telah mencapai Rp 127,3 triliun. Realisasi tersebut memenuhi 90,9% dari target penyaluran sebesar Rp 140 triliun untuk 2019.
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Bidang Perekonomian Iskandar Simorangkir menyebut, penyaluran KUR sepanjang tahun ini terbilang sangat baik.
Baca Juga: Pemerintah siapkan KUR untuk dorong peremajaan kelapa sawit
“Ini tecermin dari tingkat rasio kredit macet (NPL) KUR yang rendah, yaitu hanya 1,26%,” tuturnya, Kamis (19/12).
Adapun, secara akumulatif sejak 2015 hingga Oktober 2019, KUR sudah tersalurkan kepada 18,3 juta debitur atau 12 juta berdasarkan NIK dengan total plafon mencapai Rp 460,62 triliun.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah akan terus memacu penyaluran KUR sebagai upaya mengembangkan UMKM dan kontribusinya terhadap pertumbuhan serta pemerataan ekonomi secara nasional.
Baca Juga: Wishnutama: KUR perlu dibarengi dengan penguatan industri
Salah satu caranya dengan menurunkan tingkat suku bunga KUR dari 7% menjadi 6% di 2020. Penurunan suku bunga diikuti dengan target peningkatan volume penyaluran KUR sebesar 36% menjadi Rp 190 triliun di tahun depan.
“Targetnya penyaluran KUR ini dapat terus meningkat hingga mencapai Rp 325 triliun pada 2024,” ujar Airlangga, Kamis (19/12).
Pemerintah juga menaikkan maksimum plafon KUR mikro dari Rp 25 juta menjadi Rp 50 juta per debitur, serta total akumulasi plaforn KUR Mikro sektor perdagangan dari Rp 100 juta menjadi Rp 200 juta di tahun 2020.
Baca Juga: Presiden Jokowi tingkatkan program KUR untuk tahun 2020 sebesar Rp 190 triliun
Airlangga berharap, perubahan kebijakan KUR tersebut dapat membuka kesempatan dan akses pembiayaan untuk UMKM dari lembaga keuangan formal dengan lebih mudah, murah, dan cepat.
Begitu juga dengan kemudahan pembiayaan lainnya untuk usaha mikro yang belum layak bank (unbankable) hingga usaha menengah yang telah bankable, mulai dari Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL) dari BUMN, pembiayaan Mekaar dari PT PNM, Dana Bergulir LPDB, Bank Wakaf Mikro (BWF), pembiayaan usaha ultra-mikro Kementerian Keuangan.
Baca Juga: Jokowi keluhkan masih banyaknya sektor usaha yang minim menyerap KUR
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News