kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Jokowi keluhkan masih banyaknya sektor usaha yang minim menyerap KUR


Senin, 09 Desember 2019 / 14:53 WIB
Jokowi keluhkan masih banyaknya sektor usaha yang minim menyerap KUR
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengeluhkan banyaknya sektor usaha yang masih minim menyerap kredit usaha rakyat (KUR).


Reporter: Abdul Basith | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengeluhkan banyaknya sektor usaha yang masih minim menyerap kredit usaha rakyat (KUR).

Ia mencontohkan di sektor pertanian yang hanya menyerap 30% alokasi KUR dan sektor industri pengolahan mikro kecil dan menengah cuma menyedot 40% jatah KUR.

Begitu juga dengan sektor perikanan dan pariwisata. "Saya kira ini yang harus kita carikan titik sumbatnya ada dimana," ujar Jokowi saat membuka rapat terbatas di Kantor Presiden, Senin (9/12).

Baca Juga: Bank BRI dapat plafon KUR Rp 120,2 triliun pada tahun 2020 nanti

Jokowi bilang, perlu skema khusus bagi peningkatan serapan KUR tersebut. Skema itu termasuk juga grace period khusus menyesuaikan waktu produksi sektor tersebut.

Padahal kucuran KUR diharapkan dapat mendongkrak perekonomian. Jokowi berharap penyaluran KUR dapat tepat sasaran dan bermanfaat bagi UMKM.

Selain masalah serapan, Jokowi juga mengungkapkan ada penyimpangan yang dilakukan oleh perbankan. Salah satunya, bank hanya memindahkan catatan kredit komersial menjadi KUR.

"Praktek seperti ini yang tidak boleh terjadi sehingga KUR betul-betul disalurkan ke sektor produktif," terang Jokowi.

Penyaluran KUR terus digenjot oleh pemerintah pada tahun 2020. Asal tahu saja plafon KUR tahun 2020 mencapai Rp 190 triliun, naik dari tahun 2019 yang senilai Rp 140 triliun.

Baca Juga: Hore, plafon penyaluran KUR tahun depan naik signifikan menjadi Rp 190 triliun

Suku bunga KUR pun diturunkan dari 7% menjadi 6% pada tahun 2020. Bunga yang makin kecil tersebut diharapkan dapat memberikan dampak pada ekonomi Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×